Sebuah buku yang mengisahkan
perjuangan bocah Ndeso mewujudkan impian dan cita-citanya.
Setiap orang pasti memiliki cita cita. Jalan menuju kesuksesan
tidak ditaburi mawar yang semerbak harum tapi penuh onak dan duri. Oleh karena
itu perlu perjuangan yang berat. Bahkan berdarah-darah.
Rustiani Widiasih
tak pernah lelah dan putus asa mewujudkan mimpinya menerbitkan buku sendiri.
Ketelatenan dan kesabaranya kini membuahkan hasil. Sebuah buku "Sang
Dwija" lahir dari proses kreatif perempuan jebolan Universitas Negeri
Surabaya (Unesa)
Sang
Dwija ini mirip seperti autobiografi. Mengisahkan perjuangan bocah Ndeso
mewujudkan impian dan cita-citanya. Buku berukuran 19x21 itu benar benar
inspiratif. Tulisannya mengalir bak air sungai. Disajikan dengan bahasa yang
lugas dan mudah dipahami, penulis mengajak para pembaca agar terus bekerja
keras tanpa harus menjual idealisme. "Idealisme itu salah satu aset yang
paling berharga," tutur perempuan asal kota Reog
Bagi Rustuani, sapaan akrabnya, guru bukanlah sekadar profesi
tapi juga pangabdian dan panggilan jiwa. Pemikiran itu yang menjadikan
perempuan bermata sayu itu menjadi sosok yang tregginas dan kreatif. Ia tak
puas hanya sebagai guru yang cuma mengajar di kelas dengan gaya ortodok, tapi
berinovasi mengemas dan memilih strategi pembelajaran yang ciamik.
Tidak hanya itu, pemilik bibir tipis yang saat ini tercatat
sebagai Dwija Bahasa Inggris SMAN 1 Badegan Ponorogo itu tidak pernah berhenti
berkarya. Ini tergambar dari sejumlah prestasi bug ditorehkan. Misalnya,
mewakili Jawa Timur dalam ajang lomba guru berprestasi Nasional yang digeber Kesharlindung Dikmen
tahun 2017. Pada even itu ia sukses meraih medali perunggu.
Masih banyak lagi
sederet prestasi yang diukirnya. Rustiani adalah pembelajar, ia Sang Dwija
sejati. Penasaran, Yuk, kita baca bukunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar