Tampilkan postingan dengan label UMUM. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label UMUM. Tampilkan semua postingan

CATATAN SEORANG GURU TENTANG KEBIJAKAN SBY DI BIDANG PENDIDIKAN


Oleh: Rustiani Widiasih

Selama SBY menjabat sebagai presiden Indonesia yaitu pada tahun 2004 sampai tahun 2014, saya mencatat kebijakannya dalam bidang pendidikan. Tentu saja apa yang saya uraikan ini sebatas yang saya ketahui saja. Saya yakin sekali ada banyak kebijakan SBY dalam bidang pendidikan yang tidak saya ketahui.

Saya adalah seorang guru yang selalu  memandang setiap kebijakan SBY dari dua sisi yaitu sisi positif dan negatifnya. Jika saya amati, SBY sudah sangat tepat  dalam mengambil kebijakan dalam bidang pendidikan. Namun sayangnya dalam pelaksanaan selalu saja ada sisi negatif yang dilakukan oleh oknum tertentu. Inilah yang sangat saya sayangkan. Setiap kebijakan yang bagus, sering disalahgunakan dan dibelokkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Berikut ini akan saya uraikan satu-per satu kebijakan SBY dalam bidang pendidikan. Tentunya yang saya ketahui dan saya rasakan sebagai seorang guru yang terjung langsung dalam dunia pendidikan.

Pada tahun 2007, saya beserta ribuan guru Bantu dan guru honorer di seluruh Indonesia diangkat menjadi CPNS. Ini termasuk kebijakan yang luar biasa. Betapa tidak, pada waktu itu cukup sulit untuk menjadi PNS. Jika ada tes CPNS, kuota yang ada hanya sedikit. Sedangkan pelamarnya banyak sekali. Selain itu,  pengangkatan kami semua tanpa menggunakan biaya sepeserpun. Keputusan pemerintahan SBY ini menurut saya sangat bijaksana karena banyak diantara kami yang telah mengabdi puluhan tahun lamanya. Ini bisa dijadikan patokan awal penjenjangan masa kerja guru honorer. Saya mengatakan bahwa kebijakan SBY tersebut adalah  wujud penghargaan atas  pengabdian para guru honorer.

Untuk menjadi guru honorer, harus memiliki surat keterangan mengajar di suatu instansi yang ditandatangani oleh kepala sekolah. Disinilah kebijakan SBY yang bagus dinodai oleh ulah oknum kepala sekolah yang dengan mudahnya memberikan surat keterangan kepada guru yang sesungguhnya tidak pernah mengajar pada sekolah tertentu. Karena tidak adanya pengawasan yang ketat, akhirnya guru tersebut bisa lolos menjadi guru honorer yang diangkat menjadi CPNS. Itulah yang terjadi.

SBY menurtku sangat peduli terhadap masalah pendidikan. Saya masing ingat ketika SBY akan menjadi presiden yang kedua kalinya, slogan SBY dalam membangun dan mengembangkan bidang pendidikan adalah pelaksanaan pendidikan yang murah, mudah, merata dan berkualitas. Slogan ini  sara rasakan terbukti dan bukan slogan semata.  Buktinya adalah  dikeluarkannya  kebijakan, sejak tahun 2009 anggaran pendidikan telah mencapai 20% dari APBN. Hal ini merupakan yang pertama dalam sejarah Indonesia. Peningkatan anggaran tersebut merupakan salah satu bukti kuat bahwa SBY benar-benar peduli dalam bidang pendidikan.

Pada masa pemerintahan SBY,  munculllah istilah sertfikasi guru. Dimana, guru harus mempunyai serifikat sebangai guru profesional dan jika telah memenuhi persyaratan, guru berhak mendapatkan tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok perbulannya. Sungguh, itu bukan jumlah uang yang kecil. Maksud SBY adalah untuk peningkatan kualitas pendidikan dan tentunya kesejahteraan guru.  Kebijakan ini menimbulkan rasa iri bagi para PNS non guru. Saya pribadi merasakan bahwa jumlah unag itu terlalu besar jika dibandingkan dengan kinerja guru dalam meningkatkan mutu pendidikan Indonesia.

                          Saya pribadi masih bertanya-tanya apakah saya layak disebut sebagai guru profesional. Memang tugas saya sebagai guru sudah saya lakukan yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat. Namun satu hal saya selalu belajar dan berusaha untuk melakukan tugas dengan tanggung jawab dan terus meningkatkan kualitas diri. Yaitu kualifikasi akademik, sertifikat pendidik, dan empat kompetensi: pedagogis, profesional, sosial, dan kepribadian. Semoga!

Namun, saya melihat sendiri banyak guru menggunakan uang tunjangan sertifikasi untuk meningkatkan kekayaan pribadi tanpa mau menggunakannya untuk peningkatan kualitas diri sebagai seorang guru misalnya untuk studi lanjut, membeli buku, sarana, prasaranan dan media mengajar dan penunjang pendidikan lainnya. Miris hati saya kala meilhat para guru jusru berlomba-lomba membeli kendaraan yang bagus, membangun rumah yang bagus tanpa mau  mengeluarkan untuk peningkatan mutu pendidikan. Disinilah perlu adanya evaluasi dan peninjauan ulang terhadap penerimaan tunjangan serfifikasi guru. Saya selalu memandang suatu kebijakan dari dua sisi,  adanya tunjangan setifikasi guru dalam satu sisi bisa meningkatkan pendidikan namun dalam sisi lain jumlah yang besar tersebut tidak signifikan dengan kemajuan yang diperolah.

Selain memperhatikan kesejahteraan guru, Pak SBY mencanangkan adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS), mulai dilaksanakan pada Juli 2005. Program SBY ini belum pernah dijalankan pada masa pemerintahan sebelumnya. Dana BOS digunakan untuk operasional sekolah-sekolah tingkat SD dan SMP di seluruh Indonesia. Dana BOS juga digunakan untuk program rehabilitasi gedung sekolah sehingga terbangun fasilitas pendidikan yang memadai dan bermutu dengan memperbaiki dan menambah prasarana fisik sekolah. Dengan dana BOS, biaya pendidikan siswa juga bisa ditekan bahkan digratiskan. Bahkan, kini juga ada BOS untuk SMA. Saya sebagai seorang guru merasa sangat terbantu dengan adanya dana BOS ini. Mengapa?  Saya tidak perlu repot lagi untuk menarik SPP siswa. Siswa bisa belajar secara gratis.  

Saya terheran-heran ketika membaca berita ada seorang siswa di Kupang, Nusa Tenggara Timur dikeluarkan oleh pihak sekolah karena tidak mampu membayar uang SPP. Bahkan,  untuk memenuhi kewajiban SPP selama ini siswa tersebut dipekerjakan sebagai petugas cleaning service.  Saya bertanya-tanya, apakah sekolah tersebut tidak menerima dana BOS? Apa para gurunya tidak menerima tunjangan profesi sehingga tidak bisa membantu siswa yang miskin tersebut?

Selain itu ada lagi kasus Penyelewengan Dana BOS di SMKN 1 Sukoharjo yang dilakukan oleh guru yang berstatus sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Guru tersebut telah  menyelewengkan dana rintisan BOS sebesar Rp 100 juta lebih. Inilah yang kadang membuat coretan hitam atas pemerintahan SBY yang sering membuat saya tidak terima.  Kurangnya pengawasan dan sangsi adalah penyebab utamanya.

Pada masa pemerintahan  SBY  juga ada beasiswa yang dilaksanakan secara terprogram.  Beasiswa tersebut diperuntukkan  buat siswa yang tersistem oleh pemerintah sehingga dapat dijalankan sistematis. Ya, pak SBY membuat sistem beasiswa resmi yang dikelola oleh pemerintah. Untuk jenjang rendah sampai SMA, pemerintah mencanangkan BSM (Bantuan Siswa Miskin). Siswa di sekolah saya yang tidak mampu juga merasa sangat terbantu dengan adanya BSM ini.

Dalam bidangn beasiswa, saya juga mendengar istilah Program Keluarga Harapan (PKH), serta memberikan bantuan tunai kepada rumah tangga miskin dengan syarat mereka mengirimkan anaknya ke bangku sekolah. Dengan demikian, di sekolah anak tidak mampu mendapatkan bantuan  BOS dan orang tua yang tidak mampu juga mendapatkan PKH.  Itu semua adalah wujud nyata kepedulian SBY dalam bidang pendidikan.

Pada jenjang perguruan tinggi, ada beasiswa untuk mahasiswa yang tidak mampu. Dimana program ini ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin yang memiliki kecerdasan secara akademik. Program ini memberikan uang kuliah, ditambah uang saku sekitar Rp 600.000 per bulan.Tentu masih segar dalam ingatan kita semua, ada mahasiswa bernama Raeni (21 tahun), anak tukang becak yang meraih IPK 3,96 dan menjadi lulusan terbaik Universitas Negeri Semarang. Raeni menyelesaikan pendidikan Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE) dengan waktu 3,5 tahun. Ya, Raeni adalah salah satu penerima beasiswa Bidikmisi. Pemerintahan  SBY sejak 2010 melalui Bidikmisi memberikan beasiswa untuk mahasiswa dari keluarga kurang mampu namun berprestasi.

Saya sebagai seorang guru merasa sangat bangga dengan adanya  program ini. Betapa tidak? Siswa berprestasi  saya  yang berasal dari keluarga tidak mampu bisa melanjutkan kuliah dengan beasiswa Bidikmisi tersebut.  Ini bisa memutus tali kemiskinan dalam suatu keluarga. Saya sutuju sekali bahwa pemutusan lingkaran kemiskinan hanya bisa diputuskan dengan pendidikan yang tinggi. Saya sungguh salut dan simpatik terhadap adanya Bidikmisi. Bahkan kini juga ada  program Beasiswa SBY yang baru diluncurkan tahun ini, khusus untuk beasiswa level magister dan doktoral. Semua program itu resmi, tersistem, dan dikelola oleh pemerintah. Luar biasa! Tidak ada alasan kemiskinan untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya. Beasiswa sangat penting keberadaannya bagi sebagian masyarakat Indonesia. Sesungguhnya pemerintah sudah menyediakan itu dengan lengkap dari jenjang terrendah sampai jenjang tertinggi pendidikan. Adanya beasiswa bagi keluarga tidak mampu dapat mengurangi kesenjangan dalam akses pendidikan dan kualitas pendidikan, baik pada keluarga berpenghasilan rendah maupun daerah yang tertinggal.

Yang terakhir, Kurikulum 2013. Kurikulum ini memang sempat menimbulkan kontroversi terutama dari waktu pelaksanaannya yang terkesan tergesa-gesa. Dengan kurikulum ini siswa Indonesia bukan hanya dibekali  dengan unsur inteletual, nilai dan angka, melainkan juga karakter, kepribadian, kepepimpinan dan kreativitas dan juga spiritual.

Menurutku, kurikulum memang harus berubah untuk mempersiapkan generasi sekarang agar mampu menjawab tantangan masa depan.  Itu semua ditujukan agar lulusan dapat menjawab kebutuhan-kebutuhan masyarakat dan mampu menciptakan lapangan kerja sendiri, karena punya keahlian (wiraswasta). Substansi perubahan kurikulum 2013 adalah perubahan pada: Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi (kompetensi inti dan kompetensi dasar), Standar Proses, dan Standar Penilaian.

Jika banyak rekan guru merasakan keberatan dengan adanya kurikulum 2013, saya adalah salah satu guru yang mendukung pelaksanaan kurikulum 2013. Mengapa? Saya merasakan sendiri perbedaan dampak kurikulum terhadap pembentukan karakter siswa. Pada kurikulum sebelumnya, ukuran anak pandai hanya ditentukan oleh pencapaian nilai berupa angka saja. Kini, anak juga harus berkepribadian, berketerampilan, beriman dan bertaqwa kepada tuhan YME.

Pada pelaksanaan kurikulun 2013, pemerintah menyediakan buku-buku yang berkualitas agar makin mencerdaskan siswa dan membentuk karakter siswa. Hanya saja untuk bisa mengaplikasikan isi buku tersebut perlu adanya perbaikan kualitas guru yang menjadi pilar pendidikan yang mencerdaskan bangsa.  Sampai saat ini buku belum terdistribusikan secara menyeluruh namun untuk mengurangi permasalahan buku pemerintah telah memberikan CD buku peganagan guru dan juga pegangan siswa.  Dalam hal ini, banyak rekan guru mencacat pelaksanaan kurikulum 2013 yang belum siap. Saya pribadi  selalu mencari solusi dari setiap permasalahan yang saya hadapi. Oleh karenanya saya berusahan untuk membuat modul sendiri dengan berpedoman dari silabus yang sudah ada. Pada prinsipnya, tiada ada manusia yang sempurna namun banyak manusia selalu menuntut kesempurnaan tanpa melihat dirinya sendiri. Menilai orang itu sangat mudah dan menilai diri sendiri itu jauh lebih penting daripada menilai keburukan orang.  Begitupun SBY yang banyak dikritisi orang lain. Belum tentu orang yang mengkritisi tersebut lebih baik dari SBY.

 Saya juga merasakan bahwa pemerintahan SBY berusaha untuk  memperluas penerapan dari kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk mendukung kinerja penyelenggaraan pembangunan di bidang pendidikan.  Semua mata pelajaran dianjurkan untuk berbasis TIK sehingga tidak ada mata pelajaran TIK. Pelajaran TIK kini menjadi Bimbingan Konseling TIK (BK TIK). Saya setuju dengan adanya perubahan ini karena saya bisa meminta bantuan guru TIK jika ada kesulitan saya dalam mengaplikasikan TIK dalam kegiatan pembelajaran saya. Saya merasakan bahwa penggunaan teknologi informatika dalam proses pengajaran akan menunjang proses belajar dan mengajar agar lebih efektif dan berkualitas.

Kurikulum 2013 memang baru mulai dilaksanakan, sejauh ini masih banyak pro dan kontra dalam masyarakat, apalagi sosialisasinya belum terlaksana secara menyeluruh bagi semua guru. Saya menyadari kurikulum hanyalah buatan manusia, pasti selalu ada kekurangan dan kelemahannya. Maka saya sebagai guru yang menjadi uung tombak pelaksana kurikulum 2013  harus memaksimalkan proses pendidikan agar memperoleh hasil yang baik. Juga, harus meminimalkan kelemahan dan kekurangan kurikulum 2013 agar tujuan awal perubahan kurikulum bisa tercapai.

Tanpa melihat kelemahan pelaksanaan kurikulum 2013, saya tetap salut pada kebijakan SBY dalam bidang pendidikan. Bagaimanapun, SBY telah memberikan warisan positif bagi pemerintahan berikutnya di bidang pendidikan. Tinggal melanjutkan dan menyempurnakannya.


 ***

PKG


 Penilaian Kinerja Guru.

      Mau tidak mau sebagai seorang guru saya harus mengikuti peraturan yang berlaku salah satunya adalah dalam hal PKG atau Penilaian Kinerja Guru.  Banyak hal yang harus dipenuhi untuk mendapatkan nilai yang bagus. Jujur aku bingung dalam memasukkan indikator dan bukti / fakta kedalam empat kolom yaitu: Sebelum pengamatan, selama pemngamatan, setelah pengamatan dan pemantauan. 
       Semoga Indikator berikut bisa membantu pembaca sekalian.
Penilaian untuk Kompetensi 1
1.Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya.
(1)Guru memiliki data tentang hasil belajar
(2)Guru memiliki cacatan khusus siswa
(3)Guru memiliki catatan kelebihan dan kekurangan peserta didik.
2.Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
(1)Merancang kegiatan pembelajaran yg sesuai dengan karakteristik peserta didik
 (2) Guru  memberi stimulasi ke semua siswa untuk bertanya, menjawab, dan berkomentar
(3)Guru memberi pertanyaan terbuka dan memberi kesempatan ke semua siswa untuk menjawabnya
(4)Guru memberi pertanyaan pelacak
(5)Guru memberi kesempatan kepada siswa/ kelompok siswa untuk melakukan prsesentasi, yang lain menanggapi
(6)Guru melakukan pengecekan secara  rutin bahwa semua peserta didik secara aktip melaksanakan kegiatan pembelajaran yang diberikan

3.Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda
(1)Guru mengatur tempat duduk siswa sehingga memungkinkan siswa unutk saling beriteraksi sesuai dengan karakteristik peserta didik
(2)Guru memberi kesempatan belajar peserta didik sesuai dengan kemampuan belajarnya
(3)Guru  membimbing belajar siswa yang kelainan fisik/ lambat dalam belajar
4.Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya.
(1)Guru mempunyai data pribadi peserta didik
(2)Guru memberi perhatian khusus pada siswa yang berkelainan untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lain
(3)Guru memiliki buku agenda tindak lanjut tentang perilaku siswa
5.Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik.
(1)Guru memberi tugas testruktur/ tugas mandiri tak terstruktur dalam proses pembelajaran untuk membantu mengembangkan potensi siswa
(2)Guru memberi kesempatan pada siswa/ kelompok untuk melakukan prsesentasi, siswa lain menanggapi
(3)Guru memberikan bimbingan  pada peserta didik untuk mengatasi kesulitan belajar
6.Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarginalkan (tersisihkan, diolok-olok, minder, dsb.).
(1)Guru mengatur tempat duduk pada anak yang mempunyai kelemahan sehingga ia mampu leluasa beraktivitas
(2)Guru memberi penguatan pada anak yang mempunyai kelemahan tertentu


Penilaian untuk Kompetensi 2
1.Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi.
(1)Penerapan kegiatan pembelajaran eksplorasi /menekankan  pada siswa belajar
(2) Penerapan 2 kegiatan pembelajaran yang kreatif dan inovatif
  (3)Guru menggunakan alat bantu pembelajaran
(4)Guru memberikan kesempatan siswa bertanyadan meresponnya
(5)Gurumemberikan kesempatan siswa menjawab pertanyaan sesama siswa
(6)Guru memberikan kesempatan siswa menyimpulkan hasil pembahasan pokok materi
(7)Ketepatan strategi pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran
2.Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut.
(1.)Guru mengajukan pertanyaan / konfirmasi / memberikan pertanyaan kepada siswa tentang materi pembelajaran yang telah lalu
(2.)Guru melakukan aktivitas pembelajaran disesuaikan dengan hasil konfirmasi
(3.)Guru melakukan evaluasi terhadap pokok materi untuk mengetahui daya serap
(4)Guru memberikan tugas yang berhubungan dengan pokok materi untuk memperdalam pemahaman materi
3.Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan / aktivitas yang dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran
(1)Menyampaikan tujuan menyampaikan alasan mempelajari materi saat itu
(2) Guru melaksanakan Strategi pembelajaran sesuai rencana dan sesuai dengan harapan tingkat keberhasilan
(3)Guru melakukan  perubahan strategi pembelajaran
(4)Ada peningkatan keberhasilan pada perubahan strategi pembelajaran
4.Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi kemauan belajar peserta didik
(1)Guru menggunakan pendekatan kontekstual learning
(2)Guru menggunakan metode bervariasi (Diskusi, ceramah interaktif, tanya jawab)
(3)Menggunakan media bantu
5.Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik.
(1)Dokumen RPP sesuai standar (7 Komponan dalam 1 kesatuan)
(2)RPP disusun untuk lebih dari 1 kali pertemuan
(3)RPP disusun sesuai dengan tujuan pembelajaran
(4)Kesesuaian dalam pelaksanaan pembelajaran
6.Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya.
(1.)Guru merespon pertanyaan siswa yang kurang jelas tentang pembelajaran yang disampaikan
(2)Guru memberikan penegasan terhadap pertanyaan siswa yang kurang difahami kepada semua siswa
(3)Guru melakukan review RPP yang disampaikan dan perbaikan pada pertemuan berikutnya
Penilaian untuk Kompetensi 3

1.Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum.
(1)Dokumen analisis kontek Analisis Standar isi (SKL dan Tujuan MP )
 (2)Dokumen Pemetaan SK / KD,
(3)Dokumen KKM
  (4)Dokumen silabus
(5)Dokumen Prota dan Prosem
2.Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan.
(1)       Dokumen RPP
(2)        Kelengkapan Komponen RPP yang benar
(3)       Dokumen bahan ajar
1.Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran.
(1)KBM dilakukan dengan urutan Pendahuluan,
(2)KBM dilakukan dengan urutan Inti memuat Eksplorasi, Elaborasi dan konfirmasi
(3)KBM dilakukan dengan urutan Penutup memuat penguatan, tindak lanjut dan penilaian
2.Guru memilih materi pembelajaran yang: a) sesuai dengan tujuan pembelajaran, b) tepat dan mutakhir, c) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik, dan d) dapat dilaksanakan di kelas e) sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik.
(1)Materi mengacu pada tujuan pembelajaran
(2)Materi dikembangkan dan mengacu pada indicator pencapaian kompetensi
(3)Dikembangkan berdasarkan SK / KD
(4)tepat dan mutakhir
(5)sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar     peserta didik
(6)dapat dilaksanakan di dalam dan di luar kelas
(7)sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik

Penilaian untuk Kompetensi 4

1.Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuannya.
(1)Dokumen RPP disusun secara lengkap sesuai dengan SK/KD, indikator dan tujuan pembelajaran
 (2)KBM sesuai dengan RPP
(3)Tujuan Pembelajaran tercapai
(4)Guru menguasai materi pembelajaran
2.Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan.
(1)Memberikan accuan kemudahan berpikir.
(2)Memberikan konsep jembatan keledai untuk mempermudah daya ingat.
(3)Guru menghargai pendapat siswa dan memberi penguatan /pujian terlepas benar atau salah jawaban siswa
(4)Guru memfasilitasi kegiatan pembelajaran siswa untuk mencapai tujuan
(5)Guru selalu menjawab pertanyaan siswa yang mennemui kesulitan dalam memahami konsep materi yang dibahas
3.Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik.
1.Menghubungkan materi dengan kondisi terkini
2.Menginformasikan materi tambahan
3.menyampaikan indikator pembelajaran.
4.menyampaikan tujuan pembelajaran.
4.Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran, bukan semata-mata kesalahan yang harus dikoreksi. Misalnya: dengan mengetahui terlebih dahulu peserta didik lain yang setuju atau tidak setuju dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan penjelasan tentang jawaban yang benar.
(1)Guru tidak memvonis salah jawaban siswa dan tetap menghargai apapun jawabannya.
(2)Guru memberikan pujian atas jawaban siswa yang salah dengan bahasa yang santun
(3)Memberikan pujian terhadap jawaban siswa yang benar
(4)Guru memberi kesempatan untuk berpikir kepada siswa dalam menjawab pertanyaan
(5)Guru tidak memotong pertanyaan / jawaban siswa
6.Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan mengkaitkannya dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta didik
(1)Sesuai RPP
(2)Sesuai SK/KD
(3)Sesuai silabus
(4)Sesuai indikator
(5)Sesuai dengan lingkungan
5.Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang cukup untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar dan mempertahankan perhatian peserta didik.
(1)Menerapkan model pembelajaran yang interaktif
(2)Methode pembelajaran yang bervariasi
(3)Tidak berpusat pada siswa
(4)Memperhatikan keragaman daya serap siswa
6.Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya sendiri agar semua waktu peserta dapat termanfaatkan secara produktif.
(1)Guru tidak fokus berdiri pada satu tempat
(2)Guru memotivasi siswa yang pasif
(2)Guru tidak mendominasi PBM di kelas
(3)Seluruh siswa terlibat aktif dalam PBM
(4)> 75 % siswa membawa dan menyimak buku pelajaran yang dibahas dan relevan
(5) Adanya upaya penanganan bagi siswa yang tidak aktif

7.Guru mampu menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan kondisi kelas.
(1)Guru mampu memilih model pembelajaran sesuai kondisi
(2)Optimalisasi  media yang ada
(3)Guru mampu mengelola waktu sesuai dengan RPP

8.Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, mempraktekkan dan berinteraksi dengan peserta didik lain
(1)Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk bertanya
(2)Guru memberi kesempatan berpikir kepada siswa
(3)Guru memberi kesempatan kepada siswa lain untuk menjawab pertanyaan siswa
Guru memberi respon positif terhadap jawaban siswa

9.Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis untuk membantu proses belajar peserta didik. Sebagai contoh: guru menambah informasi baru setelah mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya.
(1)Guru menyampaikan materi secara runtut (urut, logis, sederhana dan ringkas)
(2)Guru menyampaikan materi dari pemahaman yang mudah menuju pada materi yang sulit
(3)Guru memantau daya serap siswa, dengan memberikan umpan balik kepada siswa

10.Guru menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau audio-visual (termasuk TIK) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
(1)Dalam penggunaan papan tulis terbagi dengan prosporsional dan hanya pada pokok-pokoknya saja
(2)Menggunakan alat bantu sederhana..
(3)Terampil menggunakan alat bantu audio visual (LCD dan sejenisnya)
(4)Menggunakan Alat peraga lain yang sesuai

Penilaian untuk Kompetensi 5

1.Guru menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian terhadap setiap peserta didik untuk mengetahui tingkat kemajuan masing-masing.
(1)Buku nilai
(2)Dokumen analisis ulangan harian
(3)Dokumen analisis mid semester
(4)Dokumen analisis semester
(5) Dokumen remedial dan pengayaan
2.Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola belajar masing-masing.
(1)Silabus
(2)Prog. Tahunan dan Semester
(3)RPP yang memenuhi kriteria
(4)Pelaksanaan PBM sesuai dengan RPP
2.Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreativitas dan kemampuan berfikir kritis peserta didik.
(1)Pembelajaran berpusat pada siswa
(2)Pembelajaran dirancang agar setiap peserta didik aktif Dalam pelaksanaannya …
(3)Guru memperhatikan aktifitas setiap peserta didik dalam pembelajaran
(4)Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya
(5)Guru memberikan perhatian terhadap kontribusi peserta didik
(6)Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk bertanya tentang topic yang dibahas
3.Guru secara aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dengan memberikan perhatian kepada setiap individu.
(1)Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
(2) Guru menjawab / merespon pertanyaan siswa
4.Guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi, dan kesulitan belajar masing-masing peserta didik.
(1)guru memiliki catatan kepribadian siswa yang bermasalah …
(2)guru memiliki catatan kepribadian seluruh siswa yang dibimbingnya …
5.Guru memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik sesuai dengan cara belajarnya masing-masing.
(1)Adanya Tugas Mandiri
(2)Adanya Tugas Terstruktur
(3)Adanya Tugas Mandiri Tidak Terstruktur
6.Guru memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan.
(1)Adanya Lembar kerja Siswa
(2)Menggunakan metode Diskusi
(3)Menggunakan Alat bantu / media (Alat peraga / LCD)


Penilaian untuk Kompetensi 6

1.        Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka.
(1)Memberikan pertanyaan terbuka, utk mengetahui pemahaman siswa
(2)Siswa terlibat komunikatif secara aktif
2.Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik, tanpa menginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi pertanyaan/tanggapan tersebut.
(1)banyaknya tanggapan dari  siswa
(2)guru menyimak semua tanggapan siswa
(3)Guru tidak meng interupsi dari tanggapan siswa kecuali jika diperlukan.
3.Guru menanggapinya pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir, sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa mempermalukannya.
(1)menggunakan bahasa yg memotivasi siswa
(2)memberikan ulasan dan pujian
4.Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerja sama yang baik antar peserta didik.
(1)Guru membuat kelompok diskusi belajar
(2)Memberikan kesempatan kepada setiap kelompok melaporkan hasil diskusi
(3)Memberikan kesempaan kepada setiap kelompok untuk memberikan tanggapan
5.Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik.
(1)Guru memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk memberikan tanggapan atas jawaban siswa
(2) Guru memberikan penguatan berupa pujian pada setiap jawaban siswa terlepas benar atau salah
(3)Guru memberikan penguatan dan penegasan terhadap jawaban yang benar
6.Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengkap dan relevan untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik
(1)Guru memberikan penguatan dan penegasan terhadap jawaban
(2)Guru menyimpulkan jawaban yang benar dari beberapa  pernyataan siswa


Penilaian untuk Kompetensi 7

1.Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP.
(1)Terdapat SK,KD,Indikator, Tujuan Pembelajaran
(2)Kisi-kisi soal
(3)Soal/ Jawaban
(4)Panduan penilian / penskoran
2.Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian, selain penilaian formal yang dilaksanakan sekolah, dan mengumumkan hasil serta implikasinya kepada peserta didik, tentang tingkat pemahaman terhadap materi pembelajaran yang telah dan akan dipelajari.
(1)Bukti fisik  Pemberian tugas kepada siswa dan nilai
(2)Bukti fisik instrument  penilaian unjuk kerja
(3)Bukti fisik Penialaian afektif
(4)Bukti fisik Format keberatan terhadap hasil penilaian guru terhadap siswa baik penilaian formal maupun non formal setelah nilai disampaikan
3.Guru menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan.
(1)Terdapat bukti fisik Hasil analisisis dan KKM
(2)Bukti fisik remedial dan pengayaan
4.Guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya, dan dapat membuktikannya melalui catatan, jurnal pembelajaran, rancangan pembelajaran, materi tambahan, dan sebagainya.

(1)  Jurnal Guru yang terdapat  catatan masukan peserta didik
(2)  Bukti fisik program reflkesi (remedy dan pengayaan)
5.Guru memanfatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan rancangan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya.
(1)Bukti fisik hasil pembelajaran/Daftar nilai per KD
(2)Perbaikan RPP
Penilaian untuk Kompetensi 8

1.Guru menghargai dan mempromosikan prinsip-prinsip Pancasila sebagai dasar ideologi dan etika bagi semua warga Indonesia.
(1)Beibadah sesuai dengan agama yang dianutnya
(2)Berpakaian rapi
(3)Berperilaku santun
(4)Menghargai sesama
(5)Memiliki rasa empati
(6)Peduli akan prilaku Siswa
(7)Peduli akan kebersihan lingkungan
2.Guru mengembangkan kerjasama dan membina kebersamaan dengan teman sejawat tanpa memperhatikan perbedaan yang ada (misalnya: suku, agama, dan gender).
(1)Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
(2)Menerima dan menghargai perbedaan pendapat.
(3)Aktif dalam kegiatan pengembangan profesi (MGMP, MKKS, KKG dan sejenisnya)
3.Guru saling menghormati dan menghargai teman sejawat sesuai dengan kondisi dan keberadaan masing-masing.
(1)Ramah, sopan dan santun dalam bersikap
(2)Rendah diri dan bersahaja
(3)Tidak meremehkan / merendahkan orang lain
(4)Menghargai perbedaan
(5)Peduli dan berempati dengan sesama
(6)Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
4.Guru memiliki rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia.
(1)Mengikuti Upacara bendera
(2)Mengikuti perayaan hari besar Nasional
(3)Mengikuti perayaan hari besar agama yang dianutnya

 5.Guru mempunyai pandangan yang luas tentang keberagaman bangsa Indonesia (misalnya: budaya, suku, agama).
(1)Menghormati dan menghargai kebhinekaan suku, ras dan agama
(2)Tidak sara dan sukuisme
(3)Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara
(4)Memelihara budaya positif bangsa
(5)Bergaul tanpa membedakan ras dan agama

Penilaian untuk Kompetensi 9

1.Guru bertingkah laku sopan dalam berbicara, berpenampilan, dan berbuat terhadap semua peserta didik, orang tua, dan teman sejawat.
(1)Bertingkah laku dan berbicara sopan kepada siapapun
(2)Berpakaian sopan
(3)Rendah hati dan bersahaja
2.Guru mau membagi pengalamannya dengan teman sejawat, termasuk mengundang mereka untuk mengobservasi cara mengajarnya dan memberikan masukan.
(1)Bergaul dan sharing dengan teman sejawat terkait kompetensi pedagogi
(2)Terbuka dan mau menerima kritikan dari teman sejawat dalam segala hal dalam bingkai profesionalisme
(3)Memberikan masukan kepada teman sejawat bila diminta
3.Guru mampu mengelola pembelajaran yang membuktikan bahwa guru dihormati oleh peserta didik, sehingga semua peserta didik selalu memperhatikan guru dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
(1)Menguasai kelas dengan indikasi peserta didik merasa nyaman mengikuti PBM.
(2)Seluruh peserta didik berpartisipasi aktif selama PBM
(3)Suasana kelas kondusif dan tertib
4.Guru bersikap dewasa dalam menerima masukan dari peserta didik dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
(1)Guru merespon positif setiap aktifitas siswa
(2)Guru memberikan kesempatan bertanya atau mengungkapkan pendapatnya kepada siswa
(3)Guru terbuka menerima kritik dan saran dari siswa secara bijak selama tidak menurunkan harkat dan martabatnya
5.Guru berperilaku baik untuk mencitrakan nama baik sekolah.
(1)Guru selalu menjaga prilakunya  baik dimanapun berada
(2)Guru selalu melakukan hal yang positif dan menjadi tauladan bagi siapa saja
(3)Berusaha menjadi yang terbaik
(data diperoleh dengan bertanya kepada teman sejawat)
Penilaian untuk Kompetensi 10

1.Guru mengawali dan mengakhiri pembelajaran dengan tepat waktu.
(1)Hadir dan memulai pembelajaran tepat pada waktunya
(2)Keluar kelas / mengkahiri pembelajaran di kelas tepat waktu
(3)Efisien dalam pemanfaatan waktu yang disediakan
2.Jika guru harus meninggalkan kelas, guru mengaktifkan siswa dengan melakukan hal-hal produktif terkait dengan mata pelajaran, dan meminta guru piket atau guru lain untuk mengawasi kelas.
(1)Guru menyiapkan tugas mandiri atau kelompok
(2)  Ada tindak lanjut atas tugas yang diberikan
(3)Koordinasi dengan guru piket sebelumnya
3.Guru memenuhi jam mengajar dan dapat melakukan semua kegiatan lain di luar jam mengajar berdasarkan ijin dan persetujuan pengelola sekolah.
(1)Konfirmasi jauh hari sebelumnya bila direncanakan.
(2)Merancang kegiatan pembelajaran yang didominasi oleh aktifitas siswa dalam bentuk tugas mandiri atau kelompok
(3)Permohonan izin kepada kepala sekolah dengan mempertimbangkan tingkat kepentingan meninggalkan tugas
4.Guru meminta ijin dan memberitahu lebih awal, dengan memberikan alasan dan bukti yang sah jika tidak menghadiri kegiatan yang telah direncanakan, termasuk proses pembelajaran di kelas.
(1)Konfirmasi jauh hari sebelumnya bila direncanakan.
(2)Merancang kegiatan pembelajaran yang didominasi oleh aktifitas siswa dalam bentuk tugas mandiri atau kelompok
(3)Permohonan izin kepada kepala sekolah dengan mempertimbangkan tingkat kepentingan meninggalkan tugas
5.Guru menyelesaikan semua tugas administratif dan non-pembelajaran dengan tepat waktu sesuai standar yang ditetapkan.
(1)Pekerjaan dilaksanakan tuntas dari perencanaan sampai dengan penilaian hasil belajar dalam bentuk Rapor
(2)Tidak membebankan pekerjaan kepada teman sejawat
(3)Tidak menunda penyampaian laporan hasil belajar diluar waktu yang telah ditentukan
6.Guru memanfaatkan waktu luang selain mengajar untuk kegiatan yang produktif terkait dengan tugasnya.
(1)       Melaksanakan kegiatan di luar jam mengajar sesuai job diskripsi tugas tambahan yang menjadi tanggungjawabnya
(2)       Menyusun RPP yang belum tuntas
(3)       Membuat bahan ajar, modul dan alat peraga
7.Guru memberikan kontribusi terhadap pengembangan sekolah dan mempunyai prestasi yang berdampak positif terhadap nama baik sekolah
(1)Menjadi tauladan bagi teman sejawat
(2)  Menjadi Guru favorit dan berprestasi minimal di tingkat sekolah
(3) Aktif mengikuti kegiatan lomba dan memperoleh prestasi dalam lomba terkait dengan bidang tugasnya tanpa meninggalkan tugas utamanya sebagai guru
8.Guru merasa bangga dengan profesinya sebagai guru
(1)Melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan komit dan konsisten
(2)Menjadi tauladan bagi teman sejawat dan peserta didik
(3)Konsisten dan tidak terpengaruh dengan promosi jabatan
(4)Selalu meningkatkan kompetensinya sebagai guru

Penilaian untuk Kompetensi 11

1.Guru memperlakukan semua peserta didik secara adil, memberikan perhatian dan bantuan sesuai kebutuhan masing-masing, tanpa memperdulikan faktor personal.
(1)Guru memilki dokumen catatan kemajuan, kesulitan belajar siswa
(2)Guru berkoordinasi dengan dengan teman sejawat / guru BK terkait masalah peserta didik
(2)Guru memiliki catatan dan upaya tindak lanjut
2.Guru menjaga hubungan baik dan peduli dengan teman sejawat (bersifat inklusif), serta berkontribusi positif terhadap semua diskusi formal dan informal terkait dengan pekerjaannya.
(1)Guru bergaul dan menjaga hubungan baik dengan teman sejawat
(2)Berbagi dan sharing dengan teman sejawat
(3)Selalu memberi dan menerima yang sifatnya positif ke dan dari teman sejawat dalam diskusi formal dan informal
3.Guru sering berinteraksi dengan peserta didik dan tidak membatasi perhatiannya hanya pada kelompok tertentu (misalnya: peserta didik yang pandai, kaya, berasal dari daerah yang sama dengan guru).
(1)Berkomunikasi dengan seluruh peserta didik dari berbagai kalangan, tidak membedakan suku dan ras
(2)Berkomunikasi dengan peserta didik yang memerlukan bantuan dari berbagai kalangan, tidak membedakan suku dan ras..
Penilaian untuk Kompetensi 12

1.Guru menyampaikan informasi tentang kemajuan, kesulitan, dan potensi peserta didik kepada orang tuanya, baik dalam pertemuan formal maupun tidak formal antara guru dan orang tua, teman sejawat, dan dapat menunjukkan buktinya.
(1)Guru memilki dokumen catatan kemajuan, kesuliatan belajar siswa
(2)Guru berkoordinasi dengan dengan teman sejawat / guru BK terkait masalah peserta didik
(3)Guru berkomunikasi dengan orang tua / wali murid
(4)guru memiliki catatan dan upaya tindak lanjut
2.Guru ikut berperan aktif dalam kegiatan di luar pembelajaran yang diselenggarakan oleh sekolah dan masyarakat dan dapat memberikan bukti keikutsertaannya.
(1)Adanya sertifikat                                                     
(2)Adanya surat tugas                             
(3)Mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh sekolah
(4)Guru mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh masyarakat
3.Guru memperhatikan sekolah sebagai bagian dari masyarakat, berkomunikasi dengan masyarakat sekitar, serta berperan dalam kegiatan sosial di masyarakat.
(1)Adanya partisipasi di masyarakat ditandai dengan surat tugas / surat keterangan, dokumentasi kegiatan sekolah, klipping                     
(2)Guru menyadari bahwa sekolah bagian dari masyarakat
(3)Adanya program kesiswaan yang melibatkan masyarakat

Penilaian untuk Kompetensi 13

1.Guru melakukan pemetaan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran yang diampunya, untuk mengidentifikasi materi pembelajaran yang dianggap sulit, melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan memperkirakan alokasi waktu yang diperlukan.
(1.)Peta Standar Isi
(2.)Program tahunan / Semester yang memuat rincian alokasi waktu setiap SK/KD
(3.)Silabus yang memuat indikator dengan penetapan ranah kompetensi (kognitif/C,Afektif/A,Psikomotor/P)
2.Guru menyertakan informasi yang tepat dan mutakhir di dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
(1)RPP yang memuat informasi yang tepat dan mutakhir
(2)RPP memuat pengetahuan prasyarat
(3)RPP memuat alokasi waktu setiap kegiatan
3.Guru menyusun materi, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang berisi informasi yang tepat, mutakhir, dan yang membantu peserta didik untuk memahami konsep materi pembelajaran.
(1)Bahan ajar yang tepat dan mutakhir dan sesuai dengan perencanaan pembelajaran
(2)Pada PBM memperhatikan prasyarat pengetahuan siswa (apersepsi)
(3)Tidak ada aktifitas lain pada saat PBM, sbg contoh sambil membaca buku teks / Catatan
(4)Kegiatan PBM sesuai RPP
(5)Pada PBM guru memberikan tambahan informasi baru dengan tujuan menambah wawasan yang berkaitan dengan materi
Penilaian untuk Kompetensi 14

1.Guru melakukan evaluasi diri secara spesifik, lengkap, dan  didukung dengan contoh pengalaman diri sendiri.
(1)Jurnal harian catatan pribadi guru 
(2)Hasil wawancara dari nara sumber
(3)Opini pada jejaring sosial
(4)Catatan pribadi di notebook (Ipad)
(5)Klipping pribadi
(6)Foto / dokumentasi
(7)Instrumen evaluasi diri
2.Guru memiliki jurnal pembelajaran, catatan masukan dari kolega atau hasil penilaian proses pembelajaran sebagai bukti yang menggambarkan kinerjanya.
(1)Ada buku jurnal pembelajaran
(2)Buku catatan / masukan kolega
(3)copy hasil supervisi kepsek
(4)cacatan kegiatan  remedial / pengayaan
(5)memiliki hasil koreksi tugas siswa
3.Guru memanfaatkan bukti gambaran kinerjanya untuk mengembangkan  perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran selanjutnya dalam program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB).
(1)memiliki RPP perbaikan
(2)memiliki catatan keunikan dalam melaksanakan pembelajaran di kelas
(3)memiliki catatan kasus kesulitan  guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas
(4)memiliki  catatan kasus kesulitan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas
(5)memiliki atatan bimbingan dari atasan atau teman sejawat
4.Guru dapat mengaplikasikan pengalaman PKB dalam perencanaan, pelaksanaan, penilaian pembelajaran dan tindak lanjutnya.
(1)memiliki RPP perbaikan
(2)Memiliki RPP berbagai model pembelajaran
(3)memiliki hasil analisis penilaian siswa dari berbagai  model (anates, itemen, SPSS)
(4)memiliki hasil PTK, karya Ilmiah, jurnal ilmiah
(5)memiliki karya ilmiah yang di publikasikan di koran
5.Guru melakukan penelitian, mengembangkan karya inovasi, mengikuti kegiatan ilmiah (misalnya seminar, konferensi), dan aktif dalam melaksanakan PKB.
(1)Memiliki piagam atau sertifikat sebagai peserta/ narasumber  seminar/ workshop
(2)Memiliki daftar hadir dalam kegiatan MGMP
(3)Memiliki modul pembelajaran yang dibuat sendiri
(4)Memiliki karya inovasi baik berupa alat peraga atau monumen sekolah
(5)Memiliki karya PTK di sekolah
(6)Memiliki piagam / sertifikat lomba KTI
6.Guru dapat memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi dan pelaksanaan PKB.
(1)dapat mengoperasikan windows office
(2)Dapat memanfaatkan LCD sebagai media pembelajaran
(3)dapat memanfaatkan  internet 
(4)dapat mendownload / upload file
(5)Memiliki email
(6)memiliki blogs
*****