Pengumuman Finalis Lomba Kreativitas Ilmiah Guru Tahun 2012

Alhamdulillah... Saya masuk sebagai salah satu finalis Lomba Kreativitas Ilmiag Guru LIPI AJB Bumi Putera Tahun 2012. Berikut ini saya adalah pengumuman resmi yang saya dapat dari Web LIPI

PENGUMUMAN FINALIS LOMBA KREATIVITAS ILMIAH GURU (LKIG)
                                     KE-20 TAHUN 2012
 
                                                     Jumat, 14 September 2012


 Setelah melalui proses membaca, menganalisis dan menyeleksi dengan seksama karya tulis peserta Lomba Kreativitas Ilmiah Guru (LKIG) ke-20 Tahun 2012, maka Dewan Juri memutuskan dan menetapkan Finalis Lomba Kreativitas Ilmiah Guru (LKIG) ke-20 Tahun 2012, sebagai berikut:

TINGKAT SEKOLAH DASAR
1. K. Windia, M.Pd. , SDN 3 Tembuku, Bangli, Bali, dengan judul “Pemanfaatan Media Wayang untuk Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Bercerita Siswa Kelas IV SDN 3 Tembuku Bangli dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia”.
2. Siti Rachmawati, S.Pd. , SLB N Semarang, Jawa Tengah, dengan judul “Peningkatan Kemampuan Membaca dan Membuat Denah melalui Media Block Card pada Siswa Tunanetra Kelas I SD di SLB N Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012”.
3. Ayatollah Hidayat, S. Pd. , SD Inpres Bontoloe, Lab. Gowa, Sulawesi Selatan, dengan judul “Penggunaan Alat Peraga Tasbih Hitung Bilangan Bulat (Taubat) untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung 1-100 Kelas III Sekolah Dasar”.
 4. Lukmanulhakim , SDN 1 Labuhan Lomok, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat dengan judul “Mengatasi Kesulitan Siswa Mempelajari Materi Perkalian dan Pembagian Bilangan Menggunakan "Media Tak Trik Ababil" yang Dipadu dengan Game”.
5. Agus Triono, S.Pd. SD Negeri 2 Raraa, Koloka, Sulawesi Tenggara, dengan judul “Suara Botol Sebagai Media Kontekstual pada Pembelajaran Bunyi di IPA dan Nada di SBK SD Negeri 2 Raraa Kabupaten Kolaka”.

TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BIDANG IPSK
1. Hermawati Kusumaningrum, S.Pd. , SMP Al Hikmah Surabaya, Jawa Timur, dengan judul “Peningkatan Keterampilan Reading Siswa IX F SMP Al Hikmah Surabaya Melalui Pemanfaatan Gloossary UN”.
2. Imam Sayudi, S.Pd., M.M. , SMP Negeri 1 Kedamean, Gresik, Jawa Timur, dengan judul “Pembelajaran Menggunakan Permainan "Gentong Berbisik" Mampu Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII pada Mata Pelajaran IPS di SMPN 1 Kedamean Gresik”.
3. Keke Taruli Aritonang , SMP Kristen 1 Penabur Jakarta, Jakarta, DKI Jakarta, dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Menulis Berita pada Siswa Kelas VIII dengan Menggunakan Rumus Adik Simba dan Media Foto Sebagai Alat Bantu di SMPK 1 Penabur”.
4. Bahar Sungkowo, S.Pd. , Yayasan Al-Kausar SMP Internat AL-Kausar, Sukabumi, Jawa Barat, dengan judul “Pembelajaran Sejarah Lokal Berbasis Karakter Menggunakan Media Wedus Gembel (Wayang Edukasi Daur Ulang Kardus/Triplek dengan Games Materi Belajar)”.
5. Kasmal, S.Pd. SMP Negeri 14 Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan judul “Penggunaan Kardus dan Bangku Panjang sebagai Media Pembelajaran Melalui Penerapan Metode Inklusi dalam Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Menggantung Siswa Kelas IX-H SMP Negeri 4 Balikpapam”.TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BIDANG MIPATEK
1. Aji Sambudi , SMP Negeri 2 Banyumas, Jawa Tengah, dengan judul “Osiloskop Sederhana dari Laser Mainan sebagai Media Pembelajaran Materi Gelombang Bunyi untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 2 Banyumas”.
2. Atmah, M.Pd. , SMP Negeri 18 Banjarmasin, Kalimantan Timur, dengan judul “Hasil Belajar Siswa Kelas SMP Negeri 18 Banjarmasin pada Materi Sistem dalam Kehidupan Manusia Melalui Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Quick On The Draw”.
3. Wahyudi, S.Pd. , SMP Negeri 2 Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, dengan judul “Penggunaan Media"Pagertormaku" dengan Metode Tai Teknik "Cocacola" untuk Meningkatkan Karakter Kreatif dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pemfaktoran Persamaan Kuardrat Kelas VIIIB SMPN 2 Karangkobar”.
4. Gufron, S.Pd. , SMP Negeri 2 Jember, Jawa Timur, dengan judul “Implementasi Pembelajaran Konstruktivis melalui Media Sangkar Eko pada Semester Didik Kelas 7 F SMP Negeri 2 Jember Tahun Pelajaran 2011/2012”.
5. Erman, S.Pd. , SMPN 2 Pasuruan, Jawa Timur, dengan judul “Penggunaan Media "Texebo Lamatika" untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar pada Luas dan Volum Brsl Siswa Kelas IX D SMPN 2 Pasuruan Tahun Pelajaran 2011/2012”.

TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS BIDANG IPSK
1. Rustiani Widiasih, S.Pd. , SMAN 2 Badegan, Jawa Timur, dengan judul “Peningkatan Kompetensi Menulis Siswa dengan Strategi Guide Imagery”.
2. Ahmad Taufik, S.Pd.I. , SMAN 1 Karangtengah Demak, Jawa Tengah, dengan judul “Pembelajaran Al-Qur'an dengan Multimedia Interaktif Melalui Strategi PAIKEM untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI.IPA.2 SMAN 1 Karangtengah Demak Tahun Pelajaran 2012/2013”.
3. Yenni Agustina, S.Pd. , MA Negeri 1 Lubuklingau, Sumatera Selatan, dengan judul "Penggunaan Faraid Putar Sebagai Upaya Memudahkan Siswa Memahami Furudhul Muqaddarah Kelas XI - IPA.2 Semester 2 di MA Negeri 1 Lubuklingau”.
4. Dra. Agus Sari Hanny , SMK Negeri 7 Makassar, Sulawesi Selatan, dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Bahasa Inggris Melalui Metode Kooperatif Learning dengan Menggunakan Permainan Chain Word Flag pada Siswa Kelas XI AP 1 Semester Genap di SMK Negeri 7 Makassar Tahun 2011/2012”.
5. Partinem, S.Pd. , SMAN 1 Purworejo, Jawa Tengah, dengan judul “Partinem-Ku, Pendekatan Pembelajaran Berwawasan Karakter Luhur sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi Berbicara Peserta Didik Kelas XII IPA - 5 SMA Negeri 1 Purworejo Tahun 2011/2012”.

 TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS BIDANG MIPATEK
1. Diah Citra Ningrum, S.Pd. MAN 2 Kota Bekasi, Jawa Barat, dengan judul “Impelementasi Perhitungan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dalam Kasus Pembagian Waris pada Siswa MAN 2 Kota Bekasi”.

2. Sudarsono, S.Pd , SMA 1 Ponorogo, Jawa Timur, dengan judul “KIT-Elektrolit Tester sebagai Model Moving Lab. Untuk Menyajikan Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Secara Efektif dan Efisien di Kelas X SMA Negeri 1 Ponorogo”.
3. Andri Agustina , S.Pd. , MA Negeri 1 Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dengan judul “Pembuatan Media Pembelajaran Berupa Animasi Berbasis Komputer untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa SMA/MA Kelas X pada Mata Pelajaran Kimia Konsep Ikatan Kimia”.

4. Drs. H.M. Ridwan , MAN 9 Jakarta, dengan judul “Proses Kegiatan Belajar Mengajar Sifat-Sifat Keperiodikan Unsur Menggunakan Balok-Balok Periodik pada Peserta Didik Kelas X di MAN 9 Jakarta”.
5. Ansar, S.Pd. SMA Negeri 1 Gantarang Kindang, Sulawesi Selatan, dengan judul "Penggunaan Molymod Nyamplung (Calophyllum inophyllum) pada Pembelajaran Materi Senyawa Karbon”.
 dihadapan Dewan Juri dalam acara Presentasi Finalis LKIG ke-20 Tahun 2012, yang akan diselenggarakan pada:
Hari/Tanggal : Selasa, 25 September 2012
 Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengundang Saudara untuk mempresentasikan Karya Tulis dimaksud

Pukul : 08.00 WIB s.d selesai
Tempat : Kantor LIPI Jl. Jend. Gatot Subroto No. 10, Jakarta Selatan

Untuk keperluan acara tersebut di atas, beberapa hal yang perlu diketahui dan dipersiapkan:
1. Surat Pernyataan (bermeterai Rp 6.000,-) bahwa karya ilmiah asli dan bukan jiplakan/plagiat dan belum pernah atau sedang diikutsertakan dalam lomba sejenis tingkat nasional (diketahui oleh Kepala Sekolah).
 2. Bahan Presentasi dalam bentuk Power Point, alat peraga, dan Poster dengan mencantumkan logo LIPI dan AJB Bumiputera 1912 (terbaru) (ukuran: lebar 70 cm x tinggi 90 cm) sebagai bahan publikasi pameran. 
 3. Finalis wajib membawa soft copy karya tulis ilmiah dalam bentuk MS Word, dengan format: Ukuran kertas A4, Font Times New Roman 12, Spasi 1,5 dan Margin layout 2cm (atas, bawah, kiri, dan kanan).
4. Baju Batik untuk acara kunjungan 
5. Registrasi ulang dan pemasangan Poster di Kantor LIPI Jakarta tanggal 24 September 2012, pukul 15.00 WIB.
 6. Akomodasi dan Konsumsi di Hotel Bumi Wiyata, Depok, mulai tanggal 24 September 2012, pukul 16.00 WIB, sampai dengan tanggal 27 September 2012, pukul 10.00 WIB ditanggung oleh Panitia.
 7. Biaya Transportasi dari tempat asal ke tempat presentasi pergi pulang ditanggung sendiri oleh Finalis.
 8. Kontak person sdr. Yudie Aprianto (HP: 085216113230 email: yudieaprianto@yahoo.com).Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami mengucapkan terima kasih.
Panitia LKIG Ke-20 Tahun 2012
Biro Kerjasama dan Pemasyarakatan Iptek BKPI LIPISasana Widya Sarwono Lt. 5
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 10, Jakarta 12710
Telp (021) 5225711, Ext. 276, 273 Fax. (021) 5251834


MOHON DOA RESTU 

Pendidikan Karakter


Tanamkan Kebiasaan, Tunai Karakter:

Sebuah Pengantar Penulis Dalam Buku Baruku

            Suatu hari, ketika penulis sedang mengajar, penulis mendapati seorang siswa yang sedang mengoperasikan Hp. Penulis sengaja membiarkan siswa tersebut dan pura-pura tidak melihatnya. Setelah lama dibiarkan, siswa tersebut terus mengoperasikan Hpnya dengan sesekali tersenyum. Dia sama sekali tidak merasa bersalah atas apa yang dilakukannya.  Dia tidak lagi mengindahkan etika yang baik ketika seorang guru sedang mengajar.
            Lalu, penulis mendekati anak tersebut untuk meminta Hpnya. Anak itu memasukkan Hp ke dalam saku celananya.  Penulis yang juga guru bahasa Inggris bertanya, “What are you doing?”  Dia  menjawab kalau dia membalas sms dari ibunya.  Penulis meminta siswa itu menunjukkan smsnya. Dia tidak  mau membuka Hp. Penulis memaksa agar dia mau memberikan Hpnya. Setelah penulis buka smsnya, penulis mengetahui kalau dia baru saja sms dengan “mama”. Namun “mama” itu bukanlah ibunya sendiri. “Mama” adalah  pacarnya.  Rupanya anak tersebut sedang berkomunikasi dengan pacarnya lewat Hp ketika pelajaran sedang berlangsung.
Tidak cukup sampai di situ, setelah penulis membaca sms lain yang tersimpan di Hp, rupanya anak tersebut telah  melakukan tindakan yang  jauh menyimpang dari  etika, norma dan budaya bangsa Indonesia yang yaitu pergaulan bebas.  Selain itu, dia juga menyimpan video yang seharusnya tidak dia lihat.  Perbuatan siswa tersebut jika dicermati telah menyimpang dari karakter yang baik. Pertama dia tidak merasa bersalah dan meminta maaf atas perbuatannya. Kedua, bahasa yang digunakan di smsnya banyak sekali kata-kata kotor yang tidak sepatutunya diucapkan oleh seorang anak yang  baik. Ketiga bahasa yang digunakan dengan teman dekatnya selayaknya bahasa antara seorang suami dan istri. Keempat,  dia menyimpan video yang seharusnya belum dia lihat. Kelima, dia tidak memiliki motivasi  dan kemauan yang sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran. Dengan kata lain, minat belajarnya sangat rendah. Keenam, dia tidak lagi memiliki sifat jujur. Berbohong sudah menjadi kebiasannya. Terbukti dia mengatakan kalau dia sedang menjawab sms dari ibunya seperti tanpa beban. Ketujuh, dia tidak memiliki kedisiplinan waktu. Waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar malah dia gunakan untuk  hal yang  tidak bermanfaat. Kedelapan, dia tidak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap materi pelajaran yang sedang dibahas guru. Selain itu tentunya masih ada lagi nilai moral yang bisa dibahas dari perbuatan anak tersebut.
Kisah nyata di atas hanyalah salah satu  perilaku yang dilakukan siswa sekarang ini. Masih banyak lagi perbuatan  menyimpang yang siswa lakukan dan  bahkan lebih parah lagi.  Kenyataan tersebut membuat penulis prihatin. Dari tahun ke tahun permasalahan siswa semakin komplek saja.  Memang, pada saat ini  siswa berada pada era globalisasi dimana  kemajuan teknologi, dan komunikasi  sangat pesat. Keadaan tersebut tidak bisa dielakkan lagi karena itu adalah tuntutan zaman.  Di satu sisi, kemajuan teknologi dan informasi memberikan dampak positif. Di sisi lain, justru bisa merusak karakter anak bangsa. Bagaimana tidak? Anak-anak  bisa melihat vidio, gambar-gambar dan film yang seharusnya tidak mereka lihat. Mereka telah mengetahui sesuatu yang belum saatnya mereka lihat. Dampaknya, banyak pergaulan siswa yang tidak lagi mengindahkan budaya ketimuran dan  agama. Mereka melakukan pergaulan bebas  yang merupakan budaya barat.
Karakter siswa juga dibentuk dari apa yang mereka lihat dari tayangan Televisi dan lingkungan dimana mereka tinggal. Banyak sekali berita tentang demonstrasi yang  dilakukan secara brutal dan anarkhis. Konflik antar warga, geng motor yang melakukan tawuran,  perkelahian antar pelajar, percurian, pemerkosaan dan berita lain yang secara tidak langsung memberikan tontonan dan tuntunan kepada siswa. Karena itulah kekerasan dilakukan tidak hanya oleh orang dewasa, tetapi juga anak-anak muda yang akan menjadi memegang kendali bangsa.
Kenyataan di atas tidak dapat dielakkan lagi. Zaman tidak bisa disalahkan. Satu hal penting yang harus diingat adalah tidak semua orang bersifat jelek, tidak semua siswa brutal,  masih banyak anak bangsa yang baik dan berbudi luhur. Karakter baik harus ditanamkan pada diri siswa agar mereka tidak terpengaruh oleh keadaan zaman. Siswa diharapkan memiliki karakter religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komuniktif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan  bertanggung-jawab. Inilah anak bangsa yang bermoral dan beradab. Mereka akan mengentaskan masyarakat ini dari keterpurukan moral dan membawa kehidupan yang lebih baik, sejahtera, aman, adil dan makmur.
Tidak salah pemerintah membuat program pendidikan karakter (Pendikar) yang diintergasikan dalam mata pelajaran. Selama ini penulis sebagai guru telah mengintegrasikan penanaman karakter ke dalam mata pelajaran dan tentunya para guru lainnya. Namun, sehemat penulis program itu tidak akan berjalan dengan baik jika pelaksanaannya hanya dari sisi guru saja. Guru telah diberi workshop tentang  Pendidikan Karekter  Bangsa dan bagaimana cara mengembangkannya dalam pembelajaran.  Namun dari siswa sendiri jarang mendapatkan panduan untuk  mengembangkan  nilai-nilai yang  dalam diri mereka.
Untuk itu, perlu sekali adanya buku yang menjembatani  program Pendidikan Karakter antara pemerintah dalam hal ini Kemendiknas, guru dan siswa. Siswa juga harus mengetahui nilai apa saja yang harus dikembangkan dan ditanamkan dalam diri mereka.  Penanaman suatu karekter oleh diri seseorang akan jauh lebih mengena dibandingkan oleh orang lain. Berangkat dari kenyataan di atas, penulis berusaha untuk menulis sebuh buku pengayaan untuk para siswa khususnya pada tingkat SMA/MA/SMK. Buku ini diharapkan bisa mempengaruhi siswa untuk membentuk karakter yang mulia pada diri mereka.
Memang membentuk karakter tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Karakter terbentuk dari  pola pikir dan penanaman kebiasaan. Apabila  pikiran manusia tidak dipola dengan baik, maka pikiran tersebut bisa berisi pikiran buruk yang sangat berpengaruh terhadap tindakan dan perbuatan.  Pikiran manusia tercermin dalam perbuatannya. Dalam buku ini penulis berusaha untuk menanamkan suatu pemahaman dalam pikiran siswa sehingga mereka memiliki pola pikir yang baik. Dengan pikiran yang baik dan positif, diharapkan akan terbentuk karakter dan perilaku  yang positif pula.
Lalu bagaimana cara menanamkan karakter tersebut pada diri siswa? Penulis mencoba membangkitkan pikiran bawah sadar siswa untuk memasukkan karakter pada diri mereka. Pikiran bisa mensugesti  diri. Karakter manusia dapat dibentuk asalkan orang tersebut berniat memiliki karakter baik dalam diri mereka. Dengan keyakinan, pembiasaan dan usaha yang sungguh-sungguh, semua hal bisa terjadi termasuk menjadi pribadi berkarakter mulia.
Siswa sendiri harus memiliki kemauan yang sungguh-sungguh untuk menjadi pribadi berkarakter. Bagaimana menumbuhkan kesadaran pada diri siswa? Salah satunya adalah memberikan bacaan yang bisa menginspirasi dan memotivasi untuk memperbaiki diri dan berubah ke arah yang diharapkan.
Siapapun kita, kita bisa memperbaiki diri kita asalkan kita mau melakukannya. Tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri dan menjadi pribadi berkarakter. Untuk mengubah karakter memang tidak mudah. Namun jika diupayakan, pasti ada jalan dan kemudahan. Penulis mengibaratkan orang yang tidak memiliki karakter yang baik adalah seperti sebuah gelas yang diisi dengan air hitam semacam air kopi. Jika secara terus-menerus gelas tersebut dituangi air putih yang bersih dan segar, lama-kelamaan, air yang berada di gelas akan berubah menjadi air putih. Sedangkan air kopi yang hitam tadi akan meluber sedikit demi sedikit. Pendapat penulis tersebut senada dengan kata-kata bijak berikut:
“Tanamkan buah pikiran dan Anda akan menuai tindakan;
Tanamkan tindakan dan Anda akan menuai kebiasaan;
Tanamkan kebiasaan dan Anda akan menuai karakter;
Tanamkan karakter dan Anda akan menuai keuntungan”
(Charles Reade)

Kata bijak tersebut menginspirasi penulis dalam menulis buku ini. Karena kedalaman maknanya, penulis menggunakan kata tersebut sebagai judul buku ini. Memang benar sekali bahwa karakter bermula dari sebuah kebiasaan. Kebiasaan yang buruk bisa diubah dengan kebiasaan yang baik. Karakter bukan harga mati yang tidak bisa diubah lagi. Apabila tidak ada upaya dari diri sendiri untuk memperbaiki diri, ibaratnya orang yang tidak berkarakter akan terus-menerus menjadi hitam sebagaimana gelas berisi air hitam tadi. Nah, dalam hal ini penulis membimbing untuk menuangkan air putih pada gelas berisi air hitam.  Penulis membantu untuk menghilangkan sifat buruk dan memasukkan sifat yang baik pada diri siswa.
Karakter bukanlah bawaan sejak lahir. Karakter harus dibiasakan mulai dari hal yang kecil dan dari diri sendiri. Tidak mungkin kita  bisa memperbaiki karakter dan moral masyarakat kecuali dari setiap individu dari perseorangan termasuk dari diri Anda.  Marilah kita latihkan pada diri kita sendiri kita tanamkan  karakter baik pada diri kita sehingga kita bisa mengispirasi orang-orang yang dekat dengan kita.
Buku ini disusun dengan menjabarkan 18 karakter sebagaimana harapan Kemendiknas. Penanaman karakter pada diri siswa melibatkan  pikiran bawah sadar. Hal ini diharapkan bisa mensugesti pikiran dan menanamkan karakter pada diri siswa. Buku ini ditulis berdasarkan pengalaman penulis sebagai seorang guru SMA yang memperhatikan permasalahan yang dihadapi siswa berkaitan dengan 18 karakter. Bagian buku ini mengembangkan nilai, deskripsi dan indikator baik di sekolah maupun di kelas yang disusun oleh Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum.  Ada kata-kata mutiara di setiap babnya sehingga bisa membuata jiwa semakin kaya. Di akhir setiap bab ada lembar untuk instropksi diri sehingga siswa tergerak untuk introspeksi diri lalu tergerak untuk memperbaiki diri. Sebelum membaca buku ini disarankan untuk mengambil napas panjang, rilek, fokuskan pikiran dan membaca pelan-pelan sambil memasukkan karakter baik pada diri pembaca.
Apabila siswa sendiri telah memiliki kesadaran, maka mereka akan berusaha untuk menjadi pribadi yang baik dalam pengaruh apapun. Termasuk, dalam keadaan sosial masyarakat yang tidak kondusif. Semoga buku ini bisa menjadi buku pegangan untuk para siswa Indonesia.


Pengumuman Olimpiade Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang

Alhamdulillah... Saya masuk sebagai salah satu finalis Lomba Kreativitas Ilmiag Guru LIPI AJB Bumi Putera Tahun 2012. Berikut ini saya adalah pengumuman resmi yang saya dapat dari Web LIPI

PENGUMUMAN FINALIS LOMBA KREATIVITAS ILMIAH GURU (LKIG)
                                     KE-20 TAHUN 2012
 
                                                     Jumat, 14 September 2012


 Setelah melalui proses membaca, menganalisis dan menyeleksi dengan seksama karya tulis peserta Lomba Kreativitas Ilmiah Guru (LKIG) ke-20 Tahun 2012, maka Dewan Juri memutuskan dan menetapkan Finalis Lomba Kreativitas Ilmiah Guru (LKIG) ke-20 Tahun 2012, sebagai berikut:

TINGKAT SEKOLAH DASAR
1. K. Windia, M.Pd. , SDN 3 Tembuku, Bangli, Bali, dengan judul “Pemanfaatan Media Wayang untuk Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Bercerita Siswa Kelas IV SDN 3 Tembuku Bangli dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia”.
2. Siti Rachmawati, S.Pd. , SLB N Semarang, Jawa Tengah, dengan judul “Peningkatan Kemampuan Membaca dan Membuat Denah melalui Media Block Card pada Siswa Tunanetra Kelas I SD di SLB N Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012”.
3. Ayatollah Hidayat, S. Pd. , SD Inpres Bontoloe, Lab. Gowa, Sulawesi Selatan, dengan judul “Penggunaan Alat Peraga Tasbih Hitung Bilangan Bulat (Taubat) untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung 1-100 Kelas III Sekolah Dasar”.
 4. Lukmanulhakim , SDN 1 Labuhan Lomok, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat dengan judul “Mengatasi Kesulitan Siswa Mempelajari Materi Perkalian dan Pembagian Bilangan Menggunakan "Media Tak Trik Ababil" yang Dipadu dengan Game”.
5. Agus Triono, S.Pd. SD Negeri 2 Raraa, Koloka, Sulawesi Tenggara, dengan judul “Suara Botol Sebagai Media Kontekstual pada Pembelajaran Bunyi di IPA dan Nada di SBK SD Negeri 2 Raraa Kabupaten Kolaka”.

TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BIDANG IPSK
1. Hermawati Kusumaningrum, S.Pd. , SMP Al Hikmah Surabaya, Jawa Timur, dengan judul “Peningkatan Keterampilan Reading Siswa IX F SMP Al Hikmah Surabaya Melalui Pemanfaatan Gloossary UN”.
2. Imam Sayudi, S.Pd., M.M. , SMP Negeri 1 Kedamean, Gresik, Jawa Timur, dengan judul “Pembelajaran Menggunakan Permainan "Gentong Berbisik" Mampu Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII pada Mata Pelajaran IPS di SMPN 1 Kedamean Gresik”.
3. Keke Taruli Aritonang , SMP Kristen 1 Penabur Jakarta, Jakarta, DKI Jakarta, dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Menulis Berita pada Siswa Kelas VIII dengan Menggunakan Rumus Adik Simba dan Media Foto Sebagai Alat Bantu di SMPK 1 Penabur”.
4. Bahar Sungkowo, S.Pd. , Yayasan Al-Kausar SMP Internat AL-Kausar, Sukabumi, Jawa Barat, dengan judul “Pembelajaran Sejarah Lokal Berbasis Karakter Menggunakan Media Wedus Gembel (Wayang Edukasi Daur Ulang Kardus/Triplek dengan Games Materi Belajar)”.
5. Kasmal, S.Pd. SMP Negeri 14 Balikpapan, Kalimantan Timur, dengan judul “Penggunaan Kardus dan Bangku Panjang sebagai Media Pembelajaran Melalui Penerapan Metode Inklusi dalam Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Menggantung Siswa Kelas IX-H SMP Negeri 4 Balikpapam”.TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA BIDANG MIPATEK
1. Aji Sambudi , SMP Negeri 2 Banyumas, Jawa Tengah, dengan judul “Osiloskop Sederhana dari Laser Mainan sebagai Media Pembelajaran Materi Gelombang Bunyi untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 2 Banyumas”.
2. Atmah, M.Pd. , SMP Negeri 18 Banjarmasin, Kalimantan Timur, dengan judul “Hasil Belajar Siswa Kelas SMP Negeri 18 Banjarmasin pada Materi Sistem dalam Kehidupan Manusia Melalui Pembelajaran Kooperatif dengan Strategi Quick On The Draw”.
3. Wahyudi, S.Pd. , SMP Negeri 2 Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, dengan judul “Penggunaan Media"Pagertormaku" dengan Metode Tai Teknik "Cocacola" untuk Meningkatkan Karakter Kreatif dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pemfaktoran Persamaan Kuardrat Kelas VIIIB SMPN 2 Karangkobar”.
4. Gufron, S.Pd. , SMP Negeri 2 Jember, Jawa Timur, dengan judul “Implementasi Pembelajaran Konstruktivis melalui Media Sangkar Eko pada Semester Didik Kelas 7 F SMP Negeri 2 Jember Tahun Pelajaran 2011/2012”.
5. Erman, S.Pd. , SMPN 2 Pasuruan, Jawa Timur, dengan judul “Penggunaan Media "Texebo Lamatika" untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar pada Luas dan Volum Brsl Siswa Kelas IX D SMPN 2 Pasuruan Tahun Pelajaran 2011/2012”.

TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS BIDANG IPSK
1. Rustiani Widiasih, S.Pd. , SMAN 2 Badegan, Jawa Timur, dengan judul “Peningkatan Kompetensi Menulis Siswa dengan Strategi Guide Imagery”.
2. Ahmad Taufik, S.Pd.I. , SMAN 1 Karangtengah Demak, Jawa Tengah, dengan judul “Pembelajaran Al-Qur'an dengan Multimedia Interaktif Melalui Strategi PAIKEM untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas XI.IPA.2 SMAN 1 Karangtengah Demak Tahun Pelajaran 2012/2013”.
3. Yenni Agustina, S.Pd. , MA Negeri 1 Lubuklingau, Sumatera Selatan, dengan judul "Penggunaan Faraid Putar Sebagai Upaya Memudahkan Siswa Memahami Furudhul Muqaddarah Kelas XI - IPA.2 Semester 2 di MA Negeri 1 Lubuklingau”.
4. Dra. Agus Sari Hanny , SMK Negeri 7 Makassar, Sulawesi Selatan, dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis Bahasa Inggris Melalui Metode Kooperatif Learning dengan Menggunakan Permainan Chain Word Flag pada Siswa Kelas XI AP 1 Semester Genap di SMK Negeri 7 Makassar Tahun 2011/2012”.
5. Partinem, S.Pd. , SMAN 1 Purworejo, Jawa Tengah, dengan judul “Partinem-Ku, Pendekatan Pembelajaran Berwawasan Karakter Luhur sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi Berbicara Peserta Didik Kelas XII IPA - 5 SMA Negeri 1 Purworejo Tahun 2011/2012”.

 TINGKAT SEKOLAH MENENGAH ATAS BIDANG MIPATEK
1. Diah Citra Ningrum, S.Pd. MAN 2 Kota Bekasi, Jawa Barat, dengan judul “Impelementasi Perhitungan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dalam Kasus Pembagian Waris pada Siswa MAN 2 Kota Bekasi”.

2. Sudarsono, S.Pd , SMA 1 Ponorogo, Jawa Timur, dengan judul “KIT-Elektrolit Tester sebagai Model Moving Lab. Untuk Menyajikan Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit Secara Efektif dan Efisien di Kelas X SMA Negeri 1 Ponorogo”.
3. Andri Agustina , S.Pd. , MA Negeri 1 Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dengan judul “Pembuatan Media Pembelajaran Berupa Animasi Berbasis Komputer untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa SMA/MA Kelas X pada Mata Pelajaran Kimia Konsep Ikatan Kimia”.

4. Drs. H.M. Ridwan , MAN 9 Jakarta, dengan judul “Proses Kegiatan Belajar Mengajar Sifat-Sifat Keperiodikan Unsur Menggunakan Balok-Balok Periodik pada Peserta Didik Kelas X di MAN 9 Jakarta”.
5. Ansar, S.Pd. SMA Negeri 1 Gantarang Kindang, Sulawesi Selatan, dengan judul "Penggunaan Molymod Nyamplung (Calophyllum inophyllum) pada Pembelajaran Materi Senyawa Karbon”.
 dihadapan Dewan Juri dalam acara Presentasi Finalis LKIG ke-20 Tahun 2012, yang akan diselenggarakan pada:
Hari/Tanggal : Selasa, 25 September 2012
 Sehubungan dengan hal tersebut, kami mengundang Saudara untuk mempresentasikan Karya Tulis dimaksud

Pukul : 08.00 WIB s.d selesai
Tempat : Kantor LIPI Jl. Jend. Gatot Subroto No. 10, Jakarta Selatan

Untuk keperluan acara tersebut di atas, beberapa hal yang perlu diketahui dan dipersiapkan:
1. Surat Pernyataan (bermeterai Rp 6.000,-) bahwa karya ilmiah asli dan bukan jiplakan/plagiat dan belum pernah atau sedang diikutsertakan dalam lomba sejenis tingkat nasional (diketahui oleh Kepala Sekolah).
 2. Bahan Presentasi dalam bentuk Power Point, alat peraga, dan Poster dengan mencantumkan logo LIPI dan AJB Bumiputera 1912 (terbaru) (ukuran: lebar 70 cm x tinggi 90 cm) sebagai bahan publikasi pameran. 
 3. Finalis wajib membawa soft copy karya tulis ilmiah dalam bentuk MS Word, dengan format: Ukuran kertas A4, Font Times New Roman 12, Spasi 1,5 dan Margin layout 2cm (atas, bawah, kiri, dan kanan).
4. Baju Batik untuk acara kunjungan 
5. Registrasi ulang dan pemasangan Poster di Kantor LIPI Jakarta tanggal 24 September 2012, pukul 15.00 WIB.
 6. Akomodasi dan Konsumsi di Hotel Bumi Wiyata, Depok, mulai tanggal 24 September 2012, pukul 16.00 WIB, sampai dengan tanggal 27 September 2012, pukul 10.00 WIB ditanggung oleh Panitia.
 7. Biaya Transportasi dari tempat asal ke tempat presentasi pergi pulang ditanggung sendiri oleh Finalis.
 8. Kontak person sdr. Yudie Aprianto (HP: 085216113230 email: yudieaprianto@yahoo.com).Atas perhatian dan kerjasama Saudara, kami mengucapkan terima kasih.
Panitia LKIG Ke-20 Tahun 2012
Biro Kerjasama dan Pemasyarakatan Iptek BKPI LIPISasana Widya Sarwono Lt. 5
Jl. Jend. Gatot Subroto No. 10, Jakarta 12710
Telp (021) 5225711, Ext. 276, 273 Fax. (021) 5251834


MOHON DOA RESTU 

Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran (LKG) Tahun 2012


LOMBA KEBERHASILAN GURU DALAM PEMBELAJARAN
TAHUN 2012

Dalam rangka meningkatkan profesionalitas guru, Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Penjaminan mutu pendidikan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan “Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran Tingkat Nasional”.
Hasil karya yang dilombakan berupa praktik-praktik atau pengalaman pembelajaran terbaik dari guru-guru. Bisa berupa karya kreatif, inovatif, memperkenalkan metodologi, atau hasil penelitian yang terbukti mampu memecahkan masalah-masalah pembelajaran di kelas dan meningkatkan mutu hasil belajar siswa.
Lomba ini dibuka sejak tanggal 2 Mei 2012 dan ditutup tanggal 30 September 2012. Kepada para guru, Selamat berlomba. Berikut ini adalah pedomannya.
PEDOMAN PELAKSANAAN
LOMBA KREATIFITAS GURU TINGKAT NASIONAL
TAHUN 2012



KATA PENGANTAR

Guru sebagai tenaga profesional mempunyai peran yang sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab. Untuk itu, guru diwajibkan melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan agar kompetensi keprofesiannya tetap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya dan/atau olahraga.
Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional, merupakan salah satu upaya pengembangan keprofesian guru berkelanjutan, sekaligus sebagai wujud kepedulian pemerintah agar guru selalu berusaha berinovasi dan termotivasi untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran. Peningkatan mutu ini dilakukan melalui proses perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses dan hasil pembelajaran dan proses bimbingan dan konseling, yang pengembangannya dilakukan melalui penelitian, kajian, penciptaan, atau pendekatan ilmiah lainnya.
Melalui lomba tersebut diharapkan guru dapat menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif, serta berhasil mengembangkan berbagai model pembelajaran yang bermutu. Dengan demikian menjadi juara atau pemenang lomba bukan tujuan utama, karena tujuan yang terpenting adalah meningkatnya mutu pembelajaran, yang berdampak pada peningkatan mutu lulusan, yaitu bertambahnya ilmu pengetahuan, wawasan dan pengalaman, serta perubahan sikap dan perilaku peserta didik.
Tema lomba tahun 2012 ini adalah Melalui Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional Kita Wujudkan Guru yang Profesional dan Bermartabat untuk Pendidikan Bermutu”. Dengan tema tersebut guru diharapkan dapat secara terus menerus meningkatkan ii PEDOMAN PELAKSANAAN LKG 2012

keprofesionalannya dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Pedoman Pelaksanaan Lomba Kreativitas Guru Tingkat Nasional ini disusun untuk digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan lomba oleh semua pihak terkait.
Jakarta, Maret 2012


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selaras dengan kebijaksanaan pembangunan, pengembangan sumber daya manusia merupakan prioritas pembangunan nasional, dimana guru menjadi salah satu kunci utamanya. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional diharapkan dapat mengembangkan potensi peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Guru profesional adalah mereka yang dapat mengantarkan peserta didik menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memasuki abad 21 yang kompetitif. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi harus tuntas karena ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri berkembang dengan cepat. Jadi jelaslah bahwa profesi guru adalah suatu profesi yang dituntut harus terus-menerus melakukan pengembangan diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pembelajaran di sekolah harus dipandang sebagai ruh dari pendidikan pada jenjang manapun, dan wajib ditingkatkan mutunya secara terus menerus, karena selama proses pembelajaran peserta didik mendapatkan pengalaman belajar terbanyak. Kondisi penting ini menuntut semua pihak, khususnya yang berkepentingan dengan proses pembentukan “insan Indonesia yang kompetitif dan berdaya saing tinggi” untuk menyadari akan urgensi peningkatan kualitas pembelajaran.
Oleh karena itu, disadari atau tidak pengembangan profesional ini diperlukan oleh setiap guru untuk dapat memenuhi berbagai tantangan dan menyelesaikan berbagai persoalan di dalam melaksanakan tugas profesionalnya di dalam proses pendidikan untuk membantu dan membimbing anak didiknya. Guru harus melakukan berbagai kegiatan pengembangan profesionalisme untuk memperkecil jarak antara pengetahuan, keterampilan, dan kepribadian yang mereka miliki sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya itu.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pusat Pengembangan Profesi Pendidik perlu melakukan kegiatan pegembangan keprofesian berkelanjutan. Kegiatan ini menjadi tanggungjawab pemerintah, pemerintah daerah, penyelenggara satuan pendidikan, dan guru itu sendiri. Menyadari kondisi tersebut di atas, Pusat Pengembangan Profesi Pendidik menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang mampu meningkatkan kemampuan profesional guru, salah satunya adalah “Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional”.
B. Dasar Hukum
Dasar Hukum penyelenggaraan Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional adalah :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;
5. Peraturan Presiden No. 24 tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi Kementerian Negara, serta Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 67 Tahun 2010;
6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
7. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010,

Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
8. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;

C. Tujuan
1. Memotivasi dan menginspirasi guru untuk melakukan praktik-praktik pembelajaran terbaik.
2. Memupuk minat, bakat, kebiasaan, dan budaya guru dalam meneliti atau menulis karya tulis ilmiah secara baik dan benar, sebagai bagian dari pengembangan keprofesian.
3. Mendesiminasikan berbagai pengalaman guru yang berhasil meningkatkan mutu pembelajaran untuk menjadi referensi dan bermanfaat bagi guru lainnya dalam melaksanakan pembelajaran.

D. Ruang Lingkup
1. Bidang kegiatan yang dilombakan dalam Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional Tahun 2012, adalah praktik-praktik atau pengalaman pembelajaran terbaik dari guru-guru dapat berupa karya kreatif, inovatif, memperkenalkan metodologi, atau hasil penelitian .yang terbukti mampu memecahkan masalah-masalah pembelajaran di kelas dan meningkatkan mutu hasil belajar siswa.
2. Indikator meningkatnya prestasi hasil belajar peserta didik dapat diukur melalui skor perolehan belajar, skor sikap, dan berbagai skor pengukuran lain yang tingkat kepercayaannya telah diuji.
4 PEDOMAN PELAKSANAAN LKG 2012

E. Sasaran
Sasaran Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional adalah guru Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Sekolah Luar Biasa (SLB) baik berstatus sebagai guru PNS maupun guru bukan PNS.
F. Hasil yang diharapkan
1. Terpilihnya guru yang mampu meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran melalui kegiatan penelitian, kajian, penciptaan karya kreatif dan inovatif, atau evaluasi yang terkait dalam penyusunan rencana, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.
2. Terciptanya suasana yang kondusif di lingkungan sekolah yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran dan berdampak kepada peningkatan prestasi belajar peserta didik.
3. Terhimpunnya berbagai informasi tentang hasil pengembangan model-model pembelajaran dan hasil cipta yang secara nyata berhasil meningkatkan hasil belajar peserta didik, untuk menambah khasanah pengetahuan.
4. Terdiseminasinya secara meluas temuan-temuan baru di bidang pembelajaran yang secara nyata telah berhasil meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran serta dapat meningkatkan kualitas peserta didik.

BAB II
PELAKSANAAN LOMBA
A. Pengertian Lomba Kreatifitas Guru
Lomba Kreatifitas Guru adalah sebuah kegiatan bagi guru untuk berkompetisi pada tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional dalam penyusunan karya tulis berupa berupa hasil penelitian atau karya inovatif yang terbukti mampu memecahkan masalah-masalah pembelajaran di kelas dan meningkatkan mutu hasil belajar siswa.
B. Persyaratan Peserta Lomba
1. Masih aktif mengajar pada sekolah negeri atau sekolah swasta di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Mempunyai masa kerja sebagai guru sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun sebagai guru tetap.
3. Dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir belum pernah atau baru 1 (satu) kali menjadi pemenang Lomba Keberhasilan Guru Tingkat Nasional baik Pemenang I, Pemenang II, maupun Pemenang III.

C. Ketentuan Lomba
1. Lomba bersifat perorangan.
2. Hasil karya lomba berupa praktik-praktik atau pengalaman pembelajaran terbaik dari guru-guru. Bisa berupa karya kreatif, inovatif, memperkenalkan metodologi, atau hasil penelitian yang terbukti mampu memecahkan masalah-masalah pembelajaran di kelas dan meningkatkan mutu hasil belajar siswa,

3. Peserta lomba hanya dibolehkan mengirimkan satu karya ilmiah atau karya kreatif dan inovatif di bidang pembelajaran yang sesuai dengan bidang tugas pokoknya sebagai guru bidang studi, guru kelas, atau guru bimbingan konseling.
4. Surat pernyataan penulis, bahwa karya tulis ilmiah tersebut asli hasil kerja sendiri, bukan jiplakan, dan belum pernah dinilai pada lomba sejenis, baik di dalam maupun di luar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dengan diketahui oleh kepala sekolah.(lihat lampiran 3)
5. Karya lomba dijilid dan diberi sampul dengan ketentuan:
a. Warna hijau untuk guru TK;
b. Warna merah untuk guru SD;
c. Warna biru untuk guru SMP;
d. Warna kuning untuk guru SMA;
e. Warna merah muda untuk guru SMK;
f. Warna putih untuk guru SLB
6. Pada pojok kiri atas sampul ditulis “MEWUJUDKAN GURU PROFESIONAL & BERMARTABAT”
7. Finalis lomba akan diundang ke Jakarta untuk mengikuti seleksi penentuan pemenang lomba tingkat nasional pada bulan November 2012. Lomba ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2012.
8. Naskah yang masuk menjadi milik Panitia dan hak penerbitannya berada pada Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
9. Materi lomba berkaitan dengan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif untuk seluruh guru pada semua jenis dan jenjang pendidikan sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
PEDOMAN PELAKSANAAN LKG 2012 7


10. Naskah diketik menggunakan kertas ukuran A4 dengan ketikan 2 spasi, huruf ukuran 12.
11. Isi
a. Hasil penelitian, kajian, evaluasi mendalam, deskripsi empiris, atau penciptaan karya inovatif dan kreatif yang dilakukan oleh guru dan terbukti berhasil meningkatkan mutu proses dan/atau hasil pembelajaran.
b. Upaya nyata guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses dan hasil pembelajaran.
c. Berdasarkan pengalaman nyata yang telah dilakukan guru sesuai dengan bidang tugasnya dan terbukti berhasil meningkatkan kualitas pembelajaran.
12. Finalis lomba wajib mengirimkan naskah lomba ke email pusbangprofdikmen@gmail.com dan menyerahkan bahan presentasi berupa CD, atau film, atau bentuk lain yang berisi paparan untuk presentasi.

D. Aspek Yang Dinilai
1. Keaslian atau orisinalitas hasil karya lomba yang dibuat oleh guru yang bersangkutan.
2. Bersifat inovatif, spesifik, dan sesuai dengan tugas guru, latar belakang siswa, serta situasi/kondisi tempat guru bertugas.
3. Kesesuaian karya tulis dengan kerangka penulisan hasil laporan karya ilmiah.
4. Hasil pembelajaran atau kebermanfaatan.

E. Tim Juri
Tim Juri dalam pelaksanaan Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional terdiri dari unsur Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Balitbangdiknas, direktorat jenderal terkait, dan pakar yang relevan.
F. Hadiah dan Penghargaan
Bagi pemenang lomba disediakan hadiah berupa uang dengan total nilai sebesar Rp. 497.000.000,- (Empat ratus sembilan pulu tujuh juta rupiah) dan piagam dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
G. Waktu Pelaksanaan
Lomba dibuka sejak tanggal 2 Mei 2012 dan karya diterima panitia paling lambat tanggal 30 September 2012 (cap pos).
BAB III
ORGANISASI PENYELENGGARAAN
A. Mekanisme Penyelenggaraan
Mekanisme penyelenggaraan penilaian Lomba Kreatifitas Guru dilakukan secara bertahap, mulai dari penilaian naskah, penilaian penentuan finalis, sampai dengan penilaian penentuan pemenang tingkat nasional, disajikan pada Gambar 1. Adapun tugas dan kegiatan tim penilai pada masing-masing tahap penilaian dijelaskan di bawah ini.
Penilaian Penentuan Finalis
Penilaian Penentuan Pemenang
§ Melakukan penilaian penentuan pemenang tingkat nasional
§ Mengusulkan nama pemenang untuk ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

§ Melakukan penilaian kelengkapan administratif dan kesesuaian dengan ketentuan lomba

Penilaian Naskah
 Melakukan penilaian substansi materi karya ilmiah
 Menentukan finalis jenjang TK, SD, SLB, SMP kelompok Sains dan non Sains, SMA/SMK kelompok Sains dan non Sains,
§ Memanggil para finalis ke Jakarta untuk mengikuti penilaian penentuan pemenang tingkat nasional

Guru Peserta Lomba Kreativitas Guru
§ Menyusun naskah karya ilmiah dengan melampirkan dokumen yang diperlukan
§ Mengirimkan naskah ke Pusat Pengembangan Profesi Pendidik

Mekanisme penyelenggaraan dijelaskan sebagai berikut :
1. Guru peserta lomba mengirimkan karya ilmiah inovasi pembelajaran yang di dalamnya dilengkapi dengan biodata, SK pengangkatan pertama menjadi guru, pengesahan dari kepala sekolah, pernyataan keaslian karya ilmiah, deskripsi/evaluasi diri, dan dijilid rapi dengan warna cover sesuai jenjang satuan pendidikan masing-masing, dikirimkan kepada:
”Panita Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional Tahun 2012”
Pusat Pengembangan Profesi Pendidik,
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Komplek Kemdiknas Gedung D Lantai 14
Jl. Jenderal Sudirman Pintu I Senayan, Jakarta Pusat
Telp. (021) 57974126
http://www.pusbangprodik.org

Artikel


Disiplin

Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betuang (Tiap pekerjaan memiliki aturan)
Memikul di bahau, menjunjung di kepala (mengerjakan sesuatu sesuai dengan aturan)

Disiplin adalah  tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Disiplin bisa diterapkan dalam berbagai hal, diantaranya:

a.    Tepat waktu
Pribadi yang berkarakter selalu menghargai waktu karena sadar waktu adalah  modal  yang tidak pernah dapat diraih kembali. Waktu terus berjalan dan tidak akan pernah kembali. Maka, alangkah ruginya orang yang tidak pernah memanfaatkan waktu dengan baik.
Pribadi berkarakter selalu menggunakan waktu secara tepat, terencana dengan baik, dan diisinya secara padat. Ini antara lain dapat  dilihat dari kebiasaan mereka dalam bersekolah dan mendatangi kegiatan secara tepat waktu.
Dia memusuhi kebiasaan orang yang suka terlambat. Apalagi dalam terlambat tersebut. Dia tidak memakai jam keret yang selalu molor.
Kedisiplinan jika tidak dijadikan sebagai suatu kebiasaan akan menjadi suatu beban yang memberatkan. Kedisiplinan adalah siksaan sehingga tersa berat untuk melakukannya. Sebaliknya jika kedisiplinan ditanamkan pada didri seseorang dan dijadikan suatu kebiasaan maka akan menjadi suatu kebutuhan. Maksudnya, jika tidak melakukan suatu kedisiplinan dia akan merasa ada sesuatu yang kurang dan hilang pada dirinya sehingga muncul rasa menyesal atau resah.
Seorang yang sukses harus memiliki rasa disiplin yang tinggi. Kebiasaan disiplin bisa ditunjukkan dengan datang pada setiap kegiatan tepat waktu, jika diberi tugas tepat waktu dalam menyelesaikan, tidak banyak melaklukan penyimpangan dan keterlambatan.



c.     Tertib
Orang yang tertib biasanya hidupnya tertata. Dia mampu mengatur waktu yang hanya 24 jam dengan  baik.  Orang berkarakter tahu kapan harus beribadah, belajar, bekerja, bersantai, tidur dan bermain. Dia tidak akan menyia-nyiakan waktu dengan percuma. Dia melakukan sesuatu secara teratur.


d.    Tidak menunda PR dan pekerjaan
Pepatah mengatakan “Kerjakan apa yang bisa kamu kerjakan hari ini, jangan menunda sampai besuk.” Segala sesuatu yang dapat kita kerjakan hari ini hendaknya dikerjakan segera. Keesokan harinya, kita mesti mengerjakan kegiatan lain. Kebiasaan itu sangat baik jika kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sekali saja kita menunda pekerjaan rumah, misalnya, berarti kita telah menambah beban kita sendiri di masa yang akan datang. Padahal, waktu tetap  24 jam tidak bertambah.
Pekerjaan rumah yang kita tunda belum tentu hasilnya maksimal jika kita kerjakan di lain waktu. Kita pasti dihadapkan pada tugas lain yang harus kita selesaikan. Sehingga pekerjaan menjadi bertumpuk. Itulah yang membuat kita malas mengerjakannya. Mau tidak mau, perhatian kita terpecah. Kita  menjadi tergesa-gesa dan hasilnya tidak maksimal. Sementara tugas lain juga menuntut untuk diselesaikan.
Bisa jadi, ada hal lain yang tidak terduga. Itu akan menghambat pekerjaan kita. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi keesokan hari.
Sebagai contoh, pada hari Senin ada PR Matematika. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas pada hari Senin depan. Kita menganggap waktu mengerjakan masih panjang sehingga sampai di rumah tidak segera dikerjakan. Padahal kita memiliki waktu untuk menyelesaikan. Kita tidak menyadari kalau waktu terus berjalan. Tidak ada seorangpun yang bisa menghentikan waktu, apalagi memutarnya. Belum tentu keesokan harinya kita dapat mengerjakan PR karena sakit atau pekerjaan lain yang tidak kalah penting. Ada baiknya kita membuat skala prioritas. Kita  mengerjakan sesuatu dari yang paling penting.
Namun demikian, ada kalanya menunda sesuatu itu justru kebih baik. Sebaliknya jika kita mengharuskan untuk melaksanakan akan menjadi tidak baik. Misalnya saja, kita mempunyai keinginan untuk memiliki sepeda motor. Padahal, saat itu orang tua kita sedang repot. Adik-adik memerlukan biaya untuk masuk sekolah dan membeli seragam baru. Dalam hal seperi itu, kita lebih baik menunda keinginan kita. Kita menunggu waktu yang tepat untuk menyampaikan keinginan kita kepada orang tua.
e.    Tidak menyia-siakan waktu luang

Ada kebiasaan yang tidak disadari sebagian siswa. Yaitu membuang waktu secara sia-sia. Misalnya ngobrol berjam-jam tidak jelas arahnya. Ironisnya materi yang dibahas soal kejelekan orang lain. Ngerumpi seperti ini sangat mengasikkan. Ia betah meski berjam-jam mebicarakannya. Anehnya, orang seperti ini  kalau diajak melakukan kegiatan mengelak dengan alasan sibuk.
       Waktu dapat diatur secara baik supaya mendatangkan menfaat dan membawa kebaikan.
f.     Memiliki target dan jadwal
Agar bisa memanfaatkan waktu secara efisien, maka hendaknya selalu mentusun program kerja yang jelas. Ada jadwal kegiatan, pembagian kerja, dan ada evaluasi.
Ada baiknya kita memiliki jadwal  diri untuk kegiatan harian agar semuanya bisa berjalan dengan baik dan tidak ada yang terbengkalai. Pembiasaan itu sangat menguntungkan kita .
Tidak hanya itu. Perlu sekali adanya pertahapan program. Pada dasarnya ada tiga macam program yaitu jangka panjang, menengah dan pendek. Jangka pendek adalah pekerjaan yang paling mendesak. Dari tingkat urgensi atau kepentingannya, suatu program dicari dari yang paling penting, baru yang agak penting, selanjutnya yang kurang penting.

Dalam melaksanakan ini ada jadwal kerja yang jelas. Dengan rencana kerja yang tertib, lebih mudah mencapai tujuan. Mana yang penting dikerjakan terlebih dahulu sehingga tidak ada yang tercecer.

Skala prioritas adalah satu cara untuk mencapai efektifitas kerja yang tinggi. Masalah bisa muncul  setiap saat dalam pelaksanaannya. Jika skala prioritas tidak dilakukan, maka penyelesianan maslah menjadi tidak efektif. Orang berkarakter selalu memegang skala prioritas dalam meyelesaikan banyak permasalahan.
g.    Patuh pada aturan
Pribadi berkarakter  selalu mematuhi peraturan. Jika berada di jalan, dia taat pada aturan lalu lintas. Mulai rambu-rambu lalu lintas, penggunaan lajur jalan, dan perlengkapan kendaraan bermotor. Dia pantang ,melanggar peraturan lalu lintas. Begitupun dalam kehidupan di rumah, sekolah, dan masyarakat. Apa yang menjadi peraturan ditaati. Dia merasa bersalah jika melanggar peraturan walau itu tidak ada sangsinya.
Termasuk, aturan daru Tuhan. Dia sadar akibat melanggar aturan akan menuai siksa walau tidak di dunia, kelak di akherat. Dia juga mencari rahasia Tuhan dibalik semua peraturan yang harus dia taati. Pasti ada hikmah  dan manfaat dibalik semua rahasia peraturan Tuhan.