Tampilkan postingan dengan label Hikmah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hikmah. Tampilkan semua postingan

MOTIVASI HIDUP

ORANG YANG TAK PERNAH MENYERAH

Oleh: Rustiani Widiasih



     Siapa yang mau menjalani hidup dalam kemiskinan? Pastinya tidak ada seorangpun yang mau hidup dalam kemiskinan. Mungkin banyak yang tidak bias merasakan secara langsung bagaimana kehidupan mereka. Jika melihat paling hanya dari layar televisi atau membaca di koran atau majalah. Namun tidak demikian dengan saya. Saya dekat sekali dengan kehidupan mereka. Banyak sekali tetangga saya yang hidup dalam keadaan miskin. Jangankan membeli baju, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja mereka kesusahan.
     Sebut saja namanya Caplik. Saya memanggilnya, Yu Caplik. Sejak saya masih kecil, dia selalu membantu keluargaku. Bapak dan  ibukku yang seorang petani sangat memerlukan bantuan tenaganya. Dia melakukan apa saja untuk mendapatkan upah. Dia mencangkul, mencari rumput, memupuk tanaman, memanen hasil pertanian, memipil jagung, membersihkan kandang sapi dan kambing, memikul hasil panen dan lain-lain. Dia bekerja menggunakan ototnya. Sampai saat ini dia masih melakukan hal yang sama. Dia masih kuat melakukan pekerjaan itu. Dia menjual tenaganya untuk mendapatkan uang.
     Bersambung......





OBROLAN DI INBOX



 OBROLAN DI INBOX  

Suatu hari ada pesan inbox dari muridku beberapa tahun yang lalu.

Istiawan: Assalamualaikum Ibu. Apakabar?
Rustiani:Waalaikum salam. Alhamdulillah. Baik sekali.kamu apa kabar? Sekarang kerja dimana?
Istiawan:Saya alhamdulillah sehat sekarang kerja di Jakarta Bu
Rustiani:Alhamdulillah.
Istiawan:Minta doanya Bu, kalau tidak ada halangan tahun depan mau ambil master di luar
              Alhamdulillah sudah dapat beasiswa LPDP dari Kementerian Keuangan
Rustiani:Ikut senang mendengar. Sejak dulu istiawan kukenal dg orang yang visioner dan              
               pejuang
Istiawan:Semua berkat bimbingan dan ilmu dari Bu Ani
Rustiani:Semoga dimudahkan urusanmu
Istiawan:Amin ya robbal alamin. Terima kasih Bu untuk semua ilmu yang diberikan
Rustiani: Insya Allah akan diangkat derajatmu. Janji Allah untuk yang menuntut ilmu
Istiawan:Amin amin ya robbal alamin. Semoga Ibu dan keluarga juga selalu diberikan kesehatan        
               dan kelancaran dalam bekerja dan pasti semua murid Ibu bangga memiliki Ibu sebagai  
               sosok yang inspiratif
Rustiani: Amiin ya Allah. Gurunya ini masih tetap begini. Muridnya sudah melanglang kemana-
               mana. Senang sekali dan bangga punya murid seperti mu
Istiawan:Alhamdulillah Bu terima kasih semua juga berkat Ibu
Rustiani:Tapi apa yang sudah saya lakukan? Mungkin Hanya memotivasi saja
Istiawan:Tanpa sosok guru seperti Ibu, saya tidak mungkin sampai ke posisi saya sekarang ini
Rustiani: Kalo boleh tahu.apa yang kamu ingat .apa yang begitu berpengaruh bagimu. Mungkin  
             akan saya lakukan untuk semua murid saya
Istiawan: Ibu adalah sosok yang sangat membantu saya dalam meningkatkan kemampuan
               Bahasa Inggris saya karena Ibu adalah salah satu guru yang selalu menggunakan bahasa
               Inggris sewaktu di kelas. Saya merasa dari situ saya sangat termotivasi untuk berbicara        
               menggunakan bahasa inggris, selain itu sewaktu mengikuti lomba Mading di STAIN
               ibu memberikan nasehat yang sangat baik dan mendorong saya untuk tetap berusaha  
              masih banyak lagi yang lainnya yang mungkin gak akan ada habisnya kalau d
              ceritakan. Terima kasih untuk semuanya Bu
Rustiani: Terimakasih. Kamu masih ingat itu semua.
Istiawan:Pasti akan selalu saya ingat Bu
Rustiani: Doa selalu.Jaga diri baik-baik
Istiawan:Baik Bu. Terima kasih banyak

Muridku itu sekarang bekerja sebagai 

English Coordinator/Teacher at Sekolah High/Scope Kelapa Gading, Duta Perwakilan dari DKI Jakarta at Pemilihan Duta KUMKM Indonesia 2011 and duta at Yayasan Duta KUMKM Indonesia. Lives in Jakarta, Indonesia. Kini dia aku menempuh kuliah di luar negeri.

Catatan:  Seorang guru sering tidak menyadari bahwa apa yang dilakukan terhadap siswa akan selalu dikenang, maka seorang guru harus selalu menginspirasi siswanya.


 

Jangan Hirauakan Bisikan Hati



Jangan Hiraukan Bisikan Hati

          Saya merasa terheran-heran dengan apa yang saya alami. Mengapa semua kegiatan harus terjadi pada waktu yang bersamaan? Mungkinkah ini hanya kebetulan saja atau memang saya kurang peka terhadap peringatan Allah. Entahlah.
          Pada bulan Agustus lalu, saya menyelesaikan naskah best practice saya. Alhamdulillah saya merasa dimudahkan dalam menyelesaikan naskah saya itu. Saya mengirimkan naskah saya kepada panitia sebelum batas waktu yang ditentukan. Biasanya, saya menyelesaikan pas pada waktu deadline. Seperti biasa setelah mengirimkan saya pasrahkan saja hasilnya pada Allah. Saya tidak mau berharap banyak karena naskah ditolah itu sudah biasa bagi saya. Yang penting saya sudah berusaha.
          Setelah saya mengirim, saya membuka Facebook. Saya membaca dosen saya mempromosikan kegiatan Konferensi TEFLIN pada tanggal 7-9 Oktober 2014  di Solo. Saya baca pembicara utamanya orang-orang yang sangat luar biasa.  Saya tertarik untuk mengikutinya. Lalu saya meminta izin terlebih dahulu kepada atasan. Atasan pun mengizinkan. Pada saat saya mendaftarkan, ada bisikan hati saya yang mengatakan bahwa kegiatan TEFLIN akan bersamaan dengan kegiatan presentasi Best Practice.  Namun karena saya kurang peka, saya tidak menghiraukan bisikan hati saya. Saya akhirnya mendaftar ikut TEFLIN.  
          Tepatnya pada tanggal 28 September, kepala sekolah mengabarkan kalau saya termasuk guru yang akan dikirim untuk mengikuti kegiatan penyusunan KTSP oleh Dinas Pendidikan pada tanggal 7-8 Oktober. Mendengarnya saya shok karena saya pada tanggal yang sama saya harus pergi ke Solo. Kepala sekolah menyerankan saya untuk pergi ke Kantor Dinas Pendidikan agar nama saya diganti karena saya sudah mendapatkan tugas dari sekolah pada hari dan tanggal yang sama.
          Saya pun melakukannya. Dinas tidak mempermasalahkan pergantian peserta. Alhamdulillah. Saya merasa lega. Berarti, saya bias pergi ke Solo. Saya sudah membuat janji dengan teman kuliah saya dulu untuk bertemu. Saya sudah berjanji membawakan makanan kesukannya yang merupakan makanan asli di daerah saya. Saya sudah merencanakan keberangakatan dengan teman-teman sekota saya. Dan bahkan, saya sudah memesan penginapan. Intinya, saya siap berangkat ke Solo.
          Tahu apa yang terjadi? Tepatnya pada tanggal 3 Oktober saya mendapatkan telepon dari Jakarta. Intinya naskah best practice saya masuk nominasi dan saya harus presentasi pada tanggal 7-9 Oktober 2014. Saya terheran-heran dan rasanya tidak percaya. Mengapa harus pada tanggal itu? Setelah lama saya merenung, sebenarnya kunci utamanya adalah saya tidak mendengarkan kata hati saya. Ya, saya tidak memperdulikan bisikan lembut yang sebenarnya itu adalah peringatan bagi saya. Saya sangat egois dan serakah mungkin.
          Itu semua sudah terjadi. Kenyataannya semua  kegiatan terjadi pada tanggal yang sama. Saya harus memilih salah satu. Pastinya saya saya pilih ke Jakarta untuk presentasi best practice dan mengurungkan kegiatan  TEFLIN di Solo. Aku akhirnya memilih presentasi Best Practice saya. Mohon doanya pembeca sekalian.

Ilmu Bola



Ilmu Bola

Oleh: Rustiani Widiasih

        Tentunya banyak yang sudah mengetahui ilmu padi, makin  tua makin berisi dan makin menunduk. Maksudnya adalah semakin banyak kelebihan yang dimiliki seseorang, dia akan semakin rendah hati kepada sesama manusia dan tawadhu’ terhadap Allah SWT.
        Lalu bagaimana dengan ilmu bola? Bola yang digunakan dalam permainan sepak bola tentunya adalah bola yang bagus tidak kempes, dan  layak dipakai. 

        Bola yang jelek, tidak akan  di pakai karena tidak layak untuk digunakan dan tidak ada daya tariknya lagi. Anak-anak juga tidak mau main sepak bola dengan bola yang jelek dan kempes.

 Bola  yang bagus dan digunakan untuk permainan sepak bola itu lalu ditendang kesana kemari agar bisa dimasukkan ke gawang. Kalau bola berhasil dimasukkan ke gawang berarti bisa mencetak goal.  Goal disambut gembira dan sorak sorai penuh kegembiraan. Itulah  ilmu bola.
        Kalau bola diibaratkan dengan orang, orang yang  tidak memiliki keunggulan atau kebaikan, pastilah tidak akan digunakan oleh orang lain. Orang semacan ini tidak diperhitungkan dalam masyrakat. Sebaliknya, orang yang baik, mempunyai keunggulan, berkualitas tinggi, pasti akan diperhitungkan dalam masyarakat. Orang semacam ini biasanya menjadi daya tarik bagi orang lain untuk dilihat, dikritik, dan juga di “tendang” sana sini.
        Jika pembaca termasuk orang yang menjadi pusat perhatian seperti di atas, maka tidak usah terlalu pusing memikirkan omongan orang. Yang penting Anda berjalan pada jalur yang benar. Kelak jika Anda berhasil pun mereka tidak akan pernah  berhenti “menendang” Anda.
        Banyak sekali kisah tentang kedasyatan omongan miring orang. Dalam satu sisi, bisa menjadi pemompa, di sisi yang lain jusru menjadi pengembos saja. Itu semua tergantung bagaimana kita yang menganggap omongan miring orang. Jika kita menggunakan sebagai obat akan menyehatakan, jika kita anggap sebagai cambuk akan semakin memacu kita. Jika kita anggap sebagai racun, akan membunuh kita.
        Jadi,  jika Anda mempunyai misi yang jelas dalam hidup Anda, teruslah berjalan menuju tujuan hidup Anda.  Di sepanjang perjalanan itu  anda akan mendengan omongan orang. Ambil positifnya saja. Ingat, Anda adalah “bola yang bagus”. Anda akan ditendang di sana sini. Kelas jika anda bisa mencetak goal, Anda akan merasakan kesenangan dan kepuasan yang tiada taranya. Rasanya indah dan manis sekali jika anda bisa melewati satu goal dalam hidup Anda. Buktikan!