1. LATAR BELAKANG
Bagi saya, mengajar adalah hobi.
Saya sangat menikmati kegiatan belajar mengajar. Setiap hari saya selalu
berpikir bagaimana saya bisa menyampaikan materi tertentu dengan menarik dan
inovatif. Jadi, menjadi guru bukan hanya
sebagai pekerjaan namun juga kesenangan bagi saya. Saya berprinsip menjadi guru
yang bisa mengantarkan siswa meraih prestasi. Maka saya sendiri juga harus
berprestasi.
Pada tahun 2008, saya mendapatkan
kesempatan yang sangat istimewa dan berharga dalam hidup saya. Pada tahun itu saya terpanggil menjadi
finalis Lomba Keberhasilan Guru tingkat Nasional di Jakarta. Namun bukan hal
tersebut yang istimewa. Saya bertemu
langsung dengan seorang guru inspiratif yang
saat itu diperankan menjadi tokoh utama dalam sebuah film “Laskar
Pelangi”. Ya, ibu Muslimah atau
dipanggil bu Mus. Beliau diundang untuk menyaksikan pemutaran film Laskar Pelangi dan mendapatkan
penghargaan Satya Lencana dari Presiden. Saya dan semua finalis Lomba
Keberhasilan Guru beruntung sekali bisa “nonton bareng” dengan beliau. Kebetulan Bu Mus juga
diinapkan pada hotel yang sama dengan kami para finalis. Kami berebut untuk
bisa berfoto dengan beliau. Saya pun bisa berfoto dengan beliau.
Tidak hanya itu, saya sempat
bertanya kepada bu Mus, “Apa pesan bu Mus kepada kami semua para guru ini?”.
Jawaban bu Mus cukup singkat namun justru kata-katanya melekat di dalam ingatan
saya. “Ibu masih ingatkan guru-gurunya waktu masih sekolah di SD?” Ucap bu Mus
balik bertanya. Kami semua menjawab masih ingat. Lalu bu Mus berkata, “Guru itu akan dikenang siswanya sepanjang
masa. Maka jadilah guru yang mengesankan bagi siswa” Kata-kata bu Mus itu langsung menancap dalam
memori jangka panjang saya. Bahkan kini menjadi tekadku untuk bisa menjadi guru
seperti yang dikatakan bu Mus.
Pada tahun2015 ini, saya mendapatkan
tawaran dari kepala sekolah untuk mengikuti seleksi guru berprestasi. Sebenarnya saya merasa masih kurang layak
untuk itu. Namun setelah saya pertimbangkan bahwa kesempatan yang bagus
seharusnya tidak ditolak, maka saya memberanikan diri untuk mengikuti kompetisi
guru yang berjenjang dan bergengsi ini.
Sekali lagi karena saya harus menginspirasi siswa saya agar memiliki jiwa
kompetitif dan berdaya saing tinggi. Saya pribadi sering memotivasi anak didik
saya untuk mengikuti setiap kompetisi yang ada. Jika saya sendiri tidak siap
untuk berkompetisi berarti saya hanya bisa menyuruh siswa saja tanpa membuktikan
diri.
Hal itulah salah satu motivasi saya
untuk mengikuti seleksi guru berprestasi. Pertama,
saya ingin menjadi seorang guru yang menginspirasi siswa. Saya telah bertekad
untuk menjadi guru yang mengesankan dan juga menginspirasi bagi siswa saya.
Menjadi guru bagi saya adalah sebuah profesi yang sangat agung. Guru yang hebat
bisa melahirkan seorang siswa yang berprestasi dan sukses. Bagi saya, guru harus
bisa membuat anak didik bermimpi besar. Guru tidak hanya mengajari anak supaya bisa memperoleh ilmu pengetahuan saja.
Guru harus mengajar dan mendidik siswa
sehingga berkualitas tinggi, berakhlak mulia, serta berdaya saing
tinggi.
Guru adalah seorang model. Setiap
hari, guru dilihat siswanya dari ujung kaki sampai ujung kepala. Siswa melihat
gaya guru bicara, berjalan, duduk, berdiri dan bertingkah laku. Dalam hal
inilah, guru harus mengesankan bagi
siswanya. Siswa juga akan terpengaruh
dengan pola pikir seorang guru. Bagaimana guru berpikir dan menyelesaikan
permasalahan, akan berpengaruh pada pola pikir siswanya.
Apa saja yang dilakukan guru akan menjadi
model dan tauladan bagi siswa. Guru yang
menjadi model yang baik dan diteladani oleh siswanya adalah guru hebat. Maka
itulah sebenarnya “pahala” seorang guru yang tidak disadari akan menjadi bekal
di akherat yaitu ilmu yang bermanfaat. Oleh karenanya, guru harus menjadi model
yang baik.
Guru berbeda dengan pabrik yang
memproduksi barang. Guru menangani barang hidup. Oleh karena itu, harus berhati-hati dalam menjalankan tugas
mulia ini. Jika salah dalam mendidik, maka akan salah pula nanti produk
pendidikan yang dihasilkan. Sekali lagi,
guru adalah pencetak manusia bukan
barang. Jadi, mengajar siswa harus
dengan hati, butuh kerja keras dan kesabaran ekstra.
Alasan kedua adalah saya ingin
mengukur diri. Dengan mengikuti kegiatan guru berprestasi saya akan mengukur
sejauh mana kemampuan diri saya sebagai seorang guru, apakah sudah memiliki
kompetensi yang mampu diandalkan sehingga mampu membimbing, mendidik dan
membina anak didik menjadi siswa yang juara, berkualitas dan berakhlak mulia.
Penting juga untuk dapat menjadi pencerah dan motivasi bagi guru-guru lainnya. Selain
itu, dengan mengikuti kegiatan seleksi guru berprestasi, saya akan melihat
kemampuan-kemampuan guru peserta lainnya, tentunya ini akan sangat bermanfaat
karena akan memberikan pencerahan baru yang akan bernilai positif terhadap
pengembangan diri dan karier saya sebagai seorang guru. Mungkin karier
tertinggi menjadi seorang guru adalah menjadi guru berprestasi. Itulah latar belakang saya mengikuti seleksi
guru berprestasi.
2. Prestasi Yang Layak Menjadikan Saya Guru Berprestasi
Keberhasilan adalah dambaan dan
impian setiap orang. Kata keberhasilan identik dengan kata prestasi. Setiap
manusia apapun profesinya tentu akan mempunyai keinginan untuk berprestasi. Seseorang
akan dikatakan memperoleh prestasi apabila bisa memenuhi standar yang
ditentukan pada kriteria tertentu. Oleh karena dengan berprestasi seseorang
akan dapat menilai apakah dirinya sudah teruji atau belum.
Prestasi adalah hasil yang dicapai
oleh seseorang setelah menyelesaikan usaha atau pekerjaan. Penulis berusaha menjabarkan beberapa prestasi yang telah
diraih selama menjadi tenaga pendidik. Menurut penulis, guru akan teruji apabila guru yang
bersangkutan telah memperoleh prestasi dan juga berhasil melahirkan anak didik
yang juga berprestasi.
Bagi
seorang guru, memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidangnya adalah harga
mati. Guru harus menguasai bidang yang diajarkannya. Untuk itu, saya berjuang untuk menempuh
pendidikan yang linier dengan bidang studi yang saya ajarkan yaitu pendidikan
bahasa Inggris. Saya kuliah S2 di Universitas Sebelas Maret (UNS) untuk memperdalam keilmuan saya. Saya
berharap saya mempunyai modal keilmuan yang mumpuni untuk mengantarkan anak
didik saya menguasai bahasa Inggris.
Selain senang pada bahasa Inggris,
saya juga senang pada tulis menulis. Sejak di bangku kuliah, saya telah
bergabung dengen redaksi tabloid kampus. Dari situ saya banyak belajar tentang
dunia tulis menulis dan jurnalistik.
Begitu lulus S-1, saya langsung
diterima bekerja di SMA BAKTI Ponorogo , tentu saja setelah diseleksi terlebih
dahulu. Di SMA BAKTI, bertemulah saya
dengan penulis handal yaitu pak Sutedjo.
Bergumul dengan beliau, membuat kesukaan menulis saya terasa dipupuk.
Saya melihat pak Tejo kala itu sering mendapatkan kejuaraan menulis. Saya pun
ingin seperti beliau. Kata orang, jika kita bergaul dengan perokok, kita juga
akan berbau rokok. Jika kita bergaul dengan penjual minyak wangi, kita akan
ikut wangi. Nah, saya harap saya nantinya bisa terkena dampak dari “Minyak
Wangi” pak Tejo sehingga saya bisa berprestasi seperti beliau. Pak Sutejo
adalah guru dan inspirasi saya.
Berikut ini adalah catatan ajang
kompetisi bidang akademik yang pernah
saya ikuti selama menjadi guru.
Lomba
dan karya akademik
NO
|
NAMA LOMBA/
KEJUARAAN
|
WAKTU
|
TINGKAT
|
PENYELENGGARA
|
1
|
Lomba
Karya Tulis Peningkatan Keimanan dan Ketaqwaan (Imtaq) Tingkat Nasional
|
Oktober 2002
|
Nasional
|
Depdiknas
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
|
2
|
Simposium
Nasional Inovasi Pembelajaran dan inovasi Pengelolaan Sekolah Ke-2
|
4-7 Oktober 2004
|
Nasional
|
Depdiknas
Dirjen Manageman Pendidikan Dasar dan Menengah Dirjen Menengah Umum
|
3
|
Lomba
Menulis Cerita Pendek (LMCP)
|
Oktober 2004
|
Nasional
|
Depdiknas
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Peningkatan Perpustakaan
Sekolah dan Pelajaran Sastra
|
4
|
Simposium
Nasional Inovasi Pembelajaran dan Penggelolaan Sekolah Ke-3
|
17-20 Oktober 2005
|
Nasional
|
Depdiknas
Dirjen Manageman Pendidikan Dasar dan Menengah Dirjen Menengah Umum
|
5
|
Lomba
Karya Tulis Peningkatan Imtaq Siswa (Integrasi Imtaq-Iptek) Bagi Guru Tingkat
Nasional
|
Desember 2005
|
Nasional
|
Depdiknas
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
|
6
|
Finalis
Lomba Kreatifitas Ilmiah Guru Tahun 2006 Tingkat SMA/SMK Bidang IPSK
|
11 September 2006
|
Nasional
|
Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
|
7
|
Lomba
Menulis Cerita Pendek (LMCP)
|
September 2006
|
Nasional
|
Depdiknas
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
|
8
|
Pemilihan
Guru Berprestasi Tahun 2007 Tingkat Kabupaten Ponorogo
|
21 Juni 2007
|
Kabupaten
|
Dinas
Pendidikan Kabupaten Ponorogo
|
9
|
Lomba
Karya Tulis Peningkatan Imtaq Siswa (Integrasi Imtaq-Iptek) Bagi Guru Tingkat
Nasional Thun 2007
|
Desember 2007
|
Nasional
|
Depdiknas
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
|
10
|
Lomba
Menulis Cerita Pendek (LMCP)
|
Desember 2007
|
Nasional
|
Depdiknas
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
|
11
|
Pemenang
ke 10 Lomba Mengulas Karya Sastra (LMKS)
|
18 Juni-13 Desember 2007
|
Nasional
|
Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas
|
12
|
Lomba Menulis Cerita Pendek (LMCP)
|
17 Maret- 16 Agustus 2008
|
Nasional
|
Depdiknas
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
|
13
|
Finalis
Lomba Keberhasilan Guru dalam Pembelajaran Tingkat Nasional Tahun 2008
|
1 Desember 2008
|
Nasional
|
Dirjen
Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Depdiknas
|
14
|
Lomba
Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Tingkat Regional (Jawa Timur) Tahun 2009
|
20 April 2009
|
Jawa
Timur
|
Redaksi
Majalah “MEDIA” Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
|
15
|
Sayembara
Penulisan Naskah Bacaan Siswa SD Kelas Rendah Tahun 2009
|
Oktober 2009
|
Nasional
|
Departemen
Pendidikan Nasional Direktur Pembinaan TK dan SD Dirjen Manajemen
Pendidikan Dasar
|
16
|
Sayembara
Penulisan Naskah Buku Pengayaan Tahun 2009
|
17 Nopember 2009
|
Nasional
|
Pusat
Perbukuan
|
17
|
Lomba
Menulis Cerita Pendek (LMCP)
|
29 Maret – 29 Oktober 2010
|
Nasional
|
Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas
|
18
|
Lomba
Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Tingkat Regional (Jawa Timur) Tahun 2011
|
2 Mei 2011
|
Jawa
Timur
|
Redaksi
Majalah “MEDIA” Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
|
19
|
Lomba
Menulis Cerpen Majalah Dinamika Guru PGRI
|
Oktober 2011
|
Kabupaten
|
Majalah
Dinamika Guru PGRI Kabupaten Ponorogo
|
20
|
Lomba
Menulis Artikel Majalah Dinamika Guru
PGRI
|
Oktober 2011
|
Kabupaten
|
Majalah
Dinamika Guru PGRI Kabupaten Ponorogo
|
21
|
Sayembara
Penulisan Naskah Buku Pengayaan Tahun 2011
|
Oktober 2011
|
Nasional
|
Pusat
Kurikulum dan Perbukuan
|
22
|
Finalis
Lomba Kreativitas Ilmiah Guru LKIG Ke-20 Tingkat SMA Bidang IPSK
|
25 September 2012
|
Nasional
|
Bumi
Putera
|
23
|
Finalis
Lomba Kreativitas Ilmiah Guru (LKIG) Ke-20 Tingkat SMA Bidang IPSK
|
26 September 2012
|
Nasional
|
Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
|
24
|
Sayrmbara
Penulisan Naskah Buku Pengayaan Tahun 2013
|
November 2013
|
Nasional
|
Pusat
Kurikulum dan Perbukuan
|
25
|
Sepuluh
Besar Lomba Menulis Artikel Majalah Dinamika Guru PGRI
|
Desember 2013
|
Kabupaten
|
PGRI
Kabupaten Ponorogo Majalah Dinamika Guru
|
26
|
Juara
harapan 1 Lomba Menulis Artikel Majalah Dinamika Guru PGRI
|
Desember 2013
|
Kabupaten
|
PGRI
Kabupaten Ponorogo Majalah Dinamika Guru
|
27
|
Peringkat
2 Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Guru Mata Pelajaran Bahasa
Inggris Jenjang SMA/SMK
|
23-27 Juni 2014
|
Kabupaten
|
Kemendikbud
Pusbangprodik Bidang Otomotif dan Elektronoka Malang
|
28
|
Review
dan Deseminasi Hasil Penulisan Best Practice Guru
|
Oktober 2014
|
Nasional
|
Kemendikbud
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
|
29
|
Finalis
Lomba Kreativitas Guru Tingkat Nasional Tahun 2014
|
24-28 Nopember 2014
|
Nasional
|
Kemendikbud
Pusbangprodik
|
30
|
Juara
3 Lomba Kreativitas Guru Tingkat Nasional Tahun 2014 Jenjang SMA/SMK Kelompok Non Sains
|
24-28 Nopember 2014
|
Nasional
|
Kemendikbud
Pusbangprodik
|
Bagi
saya guru dikatakan berprestasi apabila bisa mengantarkan anak didik meraih
prestasi. Oleh karenanya, saya membimbing anak didik saya pada ajang kompetisi
siswa baik dalam bidang bahasa Inggris maupun bidang kepenulisan. Dalam
pembimbingan, pasti kadang berhasil meraih juara kadang juga tidak. Itu sudah
hal yang biasa bagi saya. Saya selalu mengatakan kepada anak didik saya “seorang pemenang bukan berarti tidak pernah
kalah dan terjatuh namun dia segera bangkit dan berkarya lagi.” Berikut ini daftar hasil bimbingan siswa sampai mendapatkan penghargaan baik
tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional.
NO
|
NAMA KEJUARAAN
|
TINGKAT
|
TEMPAT DAN
WAKTU
|
1
|
Juara
3 Lomba Cipta Cerpen
|
Eks
Karisidenan Madiun
|
STKIP
PGRI Ponorogo
24
April – 9 Mei 2006
|
2
|
Juara
2 Lomba Karya Ilmiah
|
Nasional
|
Jakarta
14
Agustus 2006
|
3
|
Juara
10 Besar Lomba Karya Tulis Lingkungan Hidup Tahun 2006 Tingkat SMA/MA
|
Nasional
|
Jakarta
21
September 2006
|
4
|
Juara
Harapan 1 Lomba Karya Ilmiah Remaja Tingkat SMA Se-Jawa
|
Se-Jawa
|
Universitas
Ahmad Dahlan
17
Maret 2007
|
5
|
Tim
Mading Terbaik
|
Kabupaten
|
Gedung
Padepokan Reog Ponorogo
13
Februari 2008
|
6
|
Juara
3 DJ Challenge Romansa 2008
|
Kabupaten
|
Radio
Romansa FM
9
Februari 2008
|
7
|
Juara
2 Lomba Inovasi Pangan Tingkat SMA Se- Jawa Timur
|
Jawa
Timur
|
Universitas
Negeri Jember
25-26
Maret 2008
|
8
|
Juara
Harapan 2 English Challenge 2010
|
Karisidenan
Madiun
|
Universitas
Muhammadiyah Ponorogo
27
Februari 2010
|
9
|
Juara
3 Lomba Karya Tulis Ilmiah (L-KTI) Tingkat SMA Se- Jawa Timur
|
Jawa
Timur
|
Universitas
Brawijaya
19
Maret 2011
|
10
|
Juara
3 Sayembara Cipta Karya Puisi
|
Karisidenan
Madiun
|
STKIP
Ponorogo
3
Juni – 1 September 2013
|
11
|
Nilai
Tertinggi Kategori Juara Transfer Berita Pendek
|
Kabupaten
|
10
Maret 2013
|
12
|
Top
Ten Lomba Karya Tulis Ilmiah EPW
|
Nasional
|
ITS
Surabaya
6-7
Februari 2014
|
13
|
Juara
Harapan 1 Lomba Bahasa Inggris Bagi Siswa
|
Kabupaten
|
STAIN
Ponorogo
2-3
April 2014
|
14
|
Juara
Harapan 1 Lomba Bahasa Inggris Bagi Siswa
|
Kabupaten
|
STAIN
Ponorogo
2-3
April 2014
|
15
|
Juara
1 Lomba Cipta Cerpen
|
Kabupaten
|
STKIP
Ponorogo
25
Mei 2014
|
16
|
Juara
2 Lomba Cipta Cerpen
|
Kabupaten
|
STKIP
Ponorogo
25
Mei 2014
|
17
|
10
Besar Lomba Cipta Cerpen
|
Kabupaten
|
STKIP
Ponorogo 25 Mei 2014
|
18
|
Juara
1 Lomba Menulis Artikel
|
Kabupaten
|
25
Mei 2014
|
19
|
Top
ten Indonesia Social Innovation Relay Competition 2014
|
Nasional
|
Juli 2014
|
20
|
Juara
10 Besar Young Scientist Innovations for Indonesia 2025
|
Nasional
|
Universitas
Negeri Malang
4
September-4 Oktober 2014
|
21
|
Juara
2 Lomba Esai Tingkat Nasional Kategori Pelajar
|
Nasional
|
UGM
3-23
November 2014
|
22
|
Kontributor
Penulis Buku Kumpulan Puisi
|
Nasional
|
Bandung
12
Januari 2015
|
23
|
Juara
3 Story Telling Competition
|
Karisidenan
Madiun
|
Universitas
Muhammadiyah Ponorogo
28
Februari 2015
|
24
|
Naskah
terbaik 1 Dalam event “Menggapai Impian Setinggi Langit” yang diadakan oleh
Penerbit Aria Mandiri
|
Nasional
|
Bandung,
15
Januari 2015
|
25
|
Naskah
terbaik 3 Dalam event “Menggapai Impian Setinggi Langit” yang diadakan oleh
Penerbit Aria Mandiri
|
Nasional
|
Bandung,
15
Januari 2015
|
Selain membimbing anak, saya sendiri sebagai seorang guru harus
berkarya. Oleh karena itu saya juga produktif dalam menulis. Saya menulis
baik buku, modul maupaun artikel. Ada buku yang telah diterbitkan dan
ada pula yang belum. Untuk buku yang belum
diterbitkan, saya menaruh buku saya pada perpustakaan karena dengan
demikian banyak yang akan membaca sehingga bisa memberi manfaat bagi orang lain.
Agar banyak orang membaca tulisan saya, saya juga menulis pada blog dan juga
mengirimkan tulisan saya pada media massa. Berikut ini adalah karya yang berupa
karya tulis.
Karya
Tulis
NO
|
JUDUL
|
JENIS
|
PENERBIT
|
TAHUN
|
1.
|
English
Guide to English Conversation Book 1
|
Modul
|
Personal
Press
|
2001
|
2.
|
Engglish
Guide to English Conversation Book 2
|
Modul
|
Personal
Press
|
2001
|
3.
|
Engglish
Guide to English Conversation Book 1
|
Modul
|
Personal
Press
|
2002
|
4.
|
Engglish
Guide to English Conversation
Book
2
|
Modul
|
Personal
Press
|
2002
|
5
|
Puasa
dan Kontrol Diri
|
Artikel
|
Radar
Madiun No. 177 Tahun IV, 21-27 Oktober
|
2001
|
6
|
Peran
Ganda Wanita Dalam Sebuah Dilema
|
Artikel
|
Ponorogo
Pos. No. 106 Tahun II, 18-24 April 2003
|
2003
|
7
|
Kartini
Abad 21
|
Artikel
|
Ponorogo
Pos. No. 105 Tahun II, 11-17 April
|
2003
|
8
|
Tombo
Ati Guru GTT
|
Artikel
|
Ponorogo
Pos
|
2004
|
9
|
Membudayakan
Sikap Ilmiah
|
Artikel
|
Bakti
News
|
2005
|
10
|
Belajar
Menulis Dari Sutedjo
|
Artikel
|
Ponorogo
Pos. No. 323 Tahun VII, 22 Nopember-6 Desember 2007
|
2007
|
11
|
Disiplin
dan Upaya Meningkatkan Semangat Belajar
|
Artikel
Opini
|
Bakti
News
|
2007
|
12
|
Sampah
Bulan Desember; Sisi Lain Jakarta Dulu, Kini dan Esok
|
Ulasan
Karya Sastra
|
Depdiknas
|
2008
|
13
|
Muara
Keberhasilan Belajar
|
Artikel
|
Bakti
News
|
2008
|
14
|
Funny
English Expressuins
|
Artikel
|
Bakti
News
|
2008
|
15
|
Meraih
Cita-cita, Bagai Kepompong Menjadi Kupu-kupu
|
Artikel
|
Bakti
News
|
2009
|
16
|
Menciptakan
English Speaking Community
|
Artikel
Pendidikan
|
Media
Jatim, No. 02/Th XXXIX/April 2009
|
2009
|
17
|
Bumi
Reog
|
Buku
Non Fiksi
|
SMAN
1 Badegan
|
2011
|
18
|
Tanamkan
Kebiasaan dan Anda Akan Menuai Karakter
|
Buku
Non Fiksi
|
SMA
Badegan
|
2012
|
19
|
Let’s
Learn English, an English Course for Senior High School Studentss Year X
|
Modul
|
Personal
Press
|
2014
|
20
|
Kampungjuara.blogspot.com
|
Blog
|
website
|
2007
|
Selain karya tulis yang berupa karya
non fiksi, saya juga menulis karya sastra berupa puisi, cerpen, cerita
bergambar dan juga novel. Berikut adalah karya sastra saya.
Karya
Sastra
NO
|
NAMA KARYA SENI
|
TAHUN
|
DESKRIPSI
|
1.
|
Sastra/
Cerpen dengan judul “Lelaki Buaya, Busyet”
|
2005
|
Cerpen
ini mengisahkan seorang TKW yang mencari nafkah di Luar Negeri namun suaminya
selingkuh dengan wanita lain.
|
2.
|
Sastra/
Cerpen dengan judul “Beringin” Bagian 1
|
2006
|
Cerpen
telah dimuat pada Ponorogo Pos No.250 Tahun V, 04-10 Mei 2006.
|
3.
|
Sastra/Cerpen
dengan judul
“Beringin” Bagian 2 |
2006
|
Cerpen
telah dimuat pada Ponorogo Pos No. 251 Tahun V, 11-17 Mei 2006.
|
4.
|
Sastra/
Cerpen dengan judul “Dawet Jabung Sumini”
|
2007
|
Cerpen
telah dimuat pada Ponorogo Pos No. 32 Tahun VII, 08-14 Nopember 2007.
|
5.
|
Sastra/Puisi
dengan judul “Induk Burung”
|
2008
|
Puisi
telah dimuat pada Majalah Media Jawa Timur edisi No.09/Th.XXXVIII/Nopember
2008.
|
6
|
Sastra/
Novel “Menjemput Air Kehidupan”
|
2008
|
Novel anak ini mengisahkan keadaan masyarakat di desa
Tosari pada musim kemarau.
|
7
|
Sastra/Puisi
dengan judul “Negeriku”
|
2008
|
Puisi
telah dimuat pada Majalah Media Jawa Timur edisi No.09/Th.XXXVIII/Nopember
2008.
|
8
|
Sastra/
puisi dengan judul “Tanya”
|
2008
|
Puisi
telah dimuat pada Bakti News Edisi 4 Tahun 2008.
|
9
|
Sastra/Cerpen
dengan judul “Sebingkai Foto”
|
2009
|
Cerpen
telah dimuat pada Tabloid Ponorogo Pos.
|
10
|
Sastra/
puisi dengan judul “Mengapa Kita Harus Berpikir?”
|
2009
|
Puisi
telah dimuat pada majalah Media Jawa Timur pada edisi No. 03/Th.XXXIX/Mei
2009.
|
11
|
Sastra/Cergam
dengan judul “Berkah Kesabaran Ulat”
|
2009
|
Cergan
ini berisi tentang kisah kesabaran ulat.
|
12
|
Sastra/Cerpen
dengan judul “HaPe”
|
2010
|
Cerpen
telah dimuat pada Majalah Media Edisi No. 09/Th.XL/Nopember 2010.
|
13
|
Sastra/
Puisi dengan judul “The Morning Sun”
|
2010
|
Puisi
telah dimuat pada majalah Dinamika Guru Vol 4/Nopember 2010.
|
14
|
Sastra/puisi
dengan judul “My Dream”
|
2010
|
Puisi
telah dimuat pada majalah Dinamika Guru Vol 4/Nopember 2010
|
15
|
Sastra/
Cerpen dengan judul “Ruang 013”
|
2011
|
Cerpen
ini mengisahkan sisi lain Ujian Nasional yang terjadi di sebuah sekolah
sangat jauh dari fasilitas.
|
16
|
Sastra/Kumpulan
Cerpen “Catatan Harian Seorang Guru
BK”
|
2011
|
Cerita-cerita yang ada dalam buku ini
merupakan hasil pengalaman penulis selama sepuluh tahun menjadi guru, wali
kelas dan pembantu guru BK.
|
17
|
Sastra/
Kumpulan Cerpen “Anak Pemecah Batu”
|
2013
|
Pada dasarnya, kumpulan cerpen ini
terdiri dari tiga bagian yaitu kisah anak-anak di daerah pedesaan pada era 1900an dan
anak-anak era 2000an dengan segala keterbatasannya
|
18
|
Sastra/Cerpen“Tidak
serapuh Batu Kali”
|
2013
|
Cerpen
telah dimuat pada Majalah Dinamika Guru Vol.7/No.1/ Juli 2013.
|
Pastinya
saya akan terus berkarya agar hidup saya bermakna.
3. Prestasi Dalam Keluarga Dan
Masyarakat
A. Prestasi
dalam Keluarga
Keluarga memiliki
peranan yang sangat penting dalam menentukan prestasi seseorang dan juga akan
menentukan masa
depan anak-anaknya. Orang tua yang ingin
membentuk anak-anak yang sukses memang tak boleh egois. Sikap menunt anak
berprestasi namun mereka sendiri tak mau berkorban akan menimbulkan sikap
apatis pada seorang anak.
Dalam mendidik
anak, saya dan suami sepakat untuk mengembangkan potensi anak sejak dini. Saya
memiliki dua anak. Pertama Fahri Ahmad Fadhilah (12 tahun) dan kedua Azka
Farhanta (7 tahun). Saya bersyukur
karena tahu tentang multiple inteligency. Setiap anak mempunyai kecerdasan
sendiri-sendiri. Anak saya yang besar berbakat dalam bidang seni lukis, menari
dan berwirausaha. Anak saya yang kecil berbakat dalam bidang komunikasi. Saya
dan suami sangat kompak dalam mendidik anak-anak. Kami berpikir bahwa anak
adalah investasi dunia akherat. Selama
ini anak-anak telah meraih beberapa prestasi seperti juara melukis, juara tari
pujangganong, juara renang, juara anak berbakat dan dimuat gambar dan
tulisannya di media massa. Saya akan terus menemani, mengarahkan anak-anak
untuk meraih masa depan dan meraih cita-citanya. Semoga. Amiin.
Di dalam keluarga,
saya berperan sebagai pendamping suami yang juga mendukung karier suami. Suami
saya sebagai seorang PNS menuntut saya aktif dalam berbagai kegiatan seperti
Dharmawanita dan PKK. Saya aktif dimanapun instansi suami saya bekerja yaitu
di kecamatan dan kini di kelurahan. Ada pepatah yang mengatakan bahwa,”dibalik
kesuksesan seorang suami, ada istri hebat dibelakangnya”. Maka, saya berusaha
agar menhadi istri yang hebat agar suami saya sukses.
B. Prestasi Dalam
Masyarakat
Guru harus melakukan pengabdian pada masyarakat yang luas. Harus ada jiwa pengabdian untuk bisa berbuat dalam
kemasyarakatan. Dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, saya aktif dalam kegiatan mulai tingkat RT, RW, kelurahan
dan kecamatan. Berikut ini ini adalah daftar oraganisasi yang saya ikuti:
Pengalaman
Organisasi
NO.
|
NAMA
ORGANISASI
|
TAHUN
|
JABATAN
|
TINGKAT
|
1
|
Tim
Penggerak PKK Kecamatan Ponorogo
|
2003-2008
|
Anggota
Pokja II
|
Kecamatan
|
2
|
Tim
Penggerak PKK Kecamatan Ponorogo
|
2005-2010
|
Sekretaris
Pokja II
|
Kecamatan
|
3
|
Aisyah
Cabang Ranting Brotonegaran
|
2010-2015
|
Bidang
Pendidikan
|
Kelurahan
|
4
|
Perhimpunan
Donor Darah Indonesia
|
2013-2018
|
Bendahara
|
Sekolah
|
5
|
PKK
Kelurahan Paju
|
2013-sekarang
|
Pengurus
|
Kelurahan
|
Sosok professional guru ditunjukkan
melalui tanggung jawabnya dalam melaksanakan seluruh pengabdiannya. Guru
profesional hendaknya mampu memikul dan melaksanakan tanggung jawab sebagai
guru kepada peserta didik, orang tua, masyarakat, bangsa, negara, dan agamanya.
Guru dituntut mencari tahu terus-menerus bagaimana seharusnya peserta didik itu
belajar. Maka, apabila ada kegagalan peserta didik, guru terpanggil untuk
menemukan penyebabnya dan mencari jalan keluar bersama peserta didik.
Guru bukanlah sekedar pekerjaan,
guru adalah lebih dari sebuah pengabdian. Pengabdian kepada Allah SWT,
pengabdian kepada masyarakat, pengabdian kepada siswa, yang membutuhkan bantuan
dalam menggapai beragam ilmu pengetahuan.
Pengabdian kepada masyarakat sebagai
warga negara selalu ingin berperan aktif dalam upaya mencerdaskan anak bangsa
dan kehidupan bangsa. Kalau dulu para pahlawan berjuang dengan mengangkat
senjata, sekarang dalam mengisi kemerdekaan, para guru berjuang mengangkat pena
demi mengangkat derajat dan martabat generasi penerus bangsa agar tidak
tertinggal oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Agar dapat bersaing
dalam perputaran roda kehidupan di jaman yang terus maju ini.
Guru sebagai tenaga pendidikan
memiliki peran penting dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat tersebut. Untuk
itulah guru dituntut memiliki pengabdian yang tinggi kepada masyarakat
khususnya dalam membelajarkan anak didik. Bekerja atas panggilan hati nurani. Dalam melaksanakan tugas
pengabdian pada masyarakat hendaknya didasari atas dorongan atau panggilan hati
nurani. Sehingga guru akan merasa senang dalam melaksanakan tugas berat
mencerdaskan anak didik.
Guru harus serba bisa. Guru di mata
masyarakat masih dipandang sebagai orang yang serba bisa dan siap pakai.
Sehingga setiap kepengurusan dalam organisasi guru selalu ada di dalamnya.
4. Harapan dan Rencana
Kegiatan Yang
Akan Datang
A. Harapan
Menjadi guru adalah pengabdian, menjadi guru
berprestasi adalah kebanggaan. Saya ingin mengabdi menjadi guru
yang benar-benar
mengabdi dengan penuh ketulusan, keikhlasan, kejujuran, penuh inovasi,
pengorbanan waktu, tenaga maupun materi, untuk mencerdaskan, membimbing,
mendidik jiwa-jiwa
muda generasi penerus bangsa.
Selain itu, saya juga ingin menjadi
guru yang profesional yang
sebenar-benarnya, berprestasi, terus mengantarkan anak didik
berprestasi, melakukan hobi setiap hari karena mengajar adalah hobi, inspiratif
bagi anak didik dan berdayaguna dalam keluarga, sekolah,
masyarakat.
B.
Rencana kegiatan yang akan datang
Untuk mewujudkan harapan saya yang
akan datang, rencana kegiatan yang akan
saya lakukan adalah sebagai berikut:
1.
Menjalin
kerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan prestasi yang diharapkan agar
mampu meningkatkan mutu pendidikan.
2.
Meningkatkan
kreativitas dan inovasi
3.
Meningkatkan
efektivitas pengelolaan kelas.
4.
Meningkatkan karya inovatif guru dalam
pengelolaan kelas.
5.
Meningkatkan kedekatan dan keakraban
guru dengan siswa, sebagai jembatan pengembangan pengabdian masyarakat, melalui
kelompok belajar siswa, juga ekstrakurikuler.
5. PENUTUP
A.
Kesimpulan
Guru harus inspiratif dan
kompetitif. Guru adalah cermin keteladan bagi anak didiknya, maka segala bentuk
prestasi, kelebihan, kemampuan, kecerdasan, kebijaksanaan, kasih sayang, dan
segala bentuk pemahaman kepada anak didik dengan penuh ketulusan dan kerendahan
hati. Guru harus berpikir tentang hal-hal yang berkaitan dengan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari, yang terpenting adalah
bagaimana seorang guru harus berpikir secara mandiri, kreatif, inovatif dan
berkualitas.
Guru
adalah orang yang dianggap serba bisa karena itu guru harus terampil dan cakap
dalam segala hal. Guru harus berperan penting dalam segala bidang kehidupan.
Guru adalah model bagi anak didik maka harus menjadi teladan.
B.
Saran
Saya menyarankan pada
semua orang untuk memberikan masukan dan kritik yang membangun bagi saya. Saya
tidak mempunyai kelebihan lain kecuali tiga hal. Pertama, saya mau belajar. Kedua, saya mau berubah. Ketiga, saya mau
berusaha.
****
Tulisan itu semula saya gunakan untuk memenuhi persyaratan mengikuti seleksi guru berprestasi 2015 namun saya mengundurkan diri karena waktunya bertepatan dengan kegiatan lain yang tidak bisa ditunda lagi.
BalasHapusLuar biasa ..,inspiratif sekali..
BalasHapusthanks for sharing
BalasHapusSama-sama. Terimakasih apresiasinya
BalasHapusTulisan ibu sangat menginspirasi....selalu sukses dan berprestasi ya bu. Semangat
BalasHapusTerimakasih
BalasHapusIjin mengcopy ya bu.. sangat inspiratif. Luar biasa
BalasHapussungguh saya menjadi termotivasi bu, terimakasih
BalasHapusBaarokalloohu alaiki. Luar biasa prestasinya, Bu
BalasHapusMasya Allah luar biasa, sangat menginspirasi...
BalasHapusSangat menginspirasi
BalasHapusMasya Allah, terimakasih sudah menginspirasi bu.
BalasHapus