Membuka Pintu Imaginasi Anak


Membuka Pintu Imaginasi Anak

 Oleh: Rustiani Widiasih


                Sampai saat ini, masih teringat dengan jelas masa kecilku ketika aku diajak ibuk dan bapak pergi ke suatu tempat wisata. Aku pernak diajak ke Borobudur, Jakarta, dan Ponorogo. Memori kebersamaan dengan keluarga tersimpan sangat bagus sekali dalam ingatanku. Pergi ke suatu tempat menangannya tersimpan di memori jangka panjang. Tidak mudah terhapus oleh waktu.
                Ini membuatku juga berusaha untuk mengajak anak-anak ke tempat wisata jika ada kesempatan. Saya tidak pernah membuang kesempatan yang ada. Anak-anakku saya tunjukkan pantai, goa, gunung, danau dan tempat bermain. Seperti yang saya lakukan bersama rombongan Remaja Masjid ABA dan keluarga ke Trenggalek.
                Kami berkumpul di Masjid ABA sebelum waktu Subuh. Lalu kami melakukan shalat Subuh berjamaah. Dilanjutkan siraman rohani dan shalat sunah.
                Obyek wisata pertama kami adalah Goa Lowo. Setelah turun dari bus, kami harus berjalan beberapa kilo untuk mencapai obyek Goa.
               
                Kami beserta rombongan memasuki goa Lowo. Aku dan suami membagi tugas. Aku mengawasi anak perempuanku dan suami mengawasi anak laki kami.  Sebelum memasuki goa Ananda Azka masih senyum-senyum dan menikmati perjalanan. Dia banyak bertanya. Maklum, ini adalah pertama kalinya dia pergi ke Goa setelah dia bisa mengerti ini itu. Dulu dia pernah aku ajak namun masih terlalu kecil sehingga belum bisa bertanya ini dan itu.

                Semakin masuk, dia menjadi ketakutan. Dia ingin keluar. Aku berusaha untuk menghiburnya. Aku beritahu Goa ini adalah salah satu ciptaan Allah. Nanti dia juga akan melihat ciptaan Allah lainnya yaitu laut. Apapun yang saya katakan tidak bisa menanangkannya. Dia mengajak keluar.
                Berbeda sekali dengan anakku yang besar Fahri. Dia sangat menikmati perjalanan ini. Dia tidak memiliki rasa takut sedikitpun.




                Bapaknya jadi bisa menikmati perjalanan di Goa. Sedangkan saya terpaksa menuruti Azka. Saya keluar Goa sebelum tiba di bagian ujung. Tidak apalah... yang penting saya sudah bisa menunjukka kepada anak salah satu kebesaran Allah yang berupa Goa.
                Perjalanan kami lanjutkan ke Pantai Karanggoso. Ini adalah pantai yang sangat indah. Berpasir putih dan lembut, pantai ini sangat menarik dan menawan. Kali ini bagian suami yang mengajak bermain  Azka. Sedangkan Fahri sudah bisa bermain sendiri tanpa harus dijaga.
                Azka sangat menikmati bermain di pantai.
                Setelah puas bermain air, aku dan Azka naik perahu. Sungguh luar biasa kebesaran Allah ini. Aku tidak habis-habisnya bersyukur dan mengaggungkan allah atas ciptaanNya. Pastilah Azka akan terus mengingat pengalamannya ketika dia naik perahu.
                Perjalanan selanjutnya masih di pantai. Kali ini kami pergi ke pantai Prigi. Sejak duku pantai prigi terkenal dengan ikan pe nya. Saya juga tidak lupa membelikan oleh-oleh untuk orang-orang dekat dan tetangga.


                Begitulah perjalan kami pada hari Minggu tanggal 25 Agustus 2013. Semoga aku bisa menyenangkan anak-anak. Sehingga, pintu imaginasi dan  kreativitas anakku akan terbuka lebar. Nantinya bisa menjadi anak-anak yang cemerlang. Amin.
***

1 komentar: