RPP Bahasa Inggris SMA Kelas X dengan Scientific Approach



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan  : SMA
Mata Pelajaran        : Bahasa Inggris
Kelas / Semester     : X / Ganjil
     Sub Materi Pokok   : Teks  lisan dan tulis untuk menunjukkan
                                        perhatian /sympathy
Alokasi Waktu        : 2 x 45 menit

A.      Kompetensi Dasar :

KI 1  :  Menghayati dan mengamalkan  ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),  santun, responsif dan pro-aktif  dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4  :  Mengolah, menalar,  dan menyaji  dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu  menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B.      Kompetensi Dasar:
1.1  Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar Komunikasi internasional yang diwujudkan dalam semangat belajar
2.1  Menunjukkan perilaku santun dan peduli dalam melaksanakan Komunikasi intersaksional dengan guru dan teman.
3.3  Menganalisis fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan pada ungkapan   menunjukan perhatian (care), serta responnya, sesuai dengan konteks penggunaannya.
4.4 Menyusun teks lisan dan tulis untuk mengucapkan dan merespon ungkapan perhatian (care), dengan  memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan, yang benar dan sesuai konteks.

C.      Indikator :
·      Menghargai bahasa inggris sebagai pengantar komunikasi international
·      Memiliki perilaku santun dan peduli dalam berinteraksi komunikasi interpersonal dengan guru dan teman.
·      Mengenal ungkapan- ungkapan menunjukan perhatian
·      Melafalkan ungkapan- ungkapan menunjukan perhatian
·      Membandingkan penggunaan ungkapan- ungkapan menunjukan perhatian
dalam komunikasi
·      Mempraktekan ungkapan- ungkapan menunjukan perhatian

D.      Tujuan Pembelajaran
1.      Siswa menghargai bahasa inggris sebagai pengantar komunikasi international
2.      Siswa memiliki perilaku santun dan peduli dalam berinteraksi interpersonal dengan guru dan teman
3.      Diberikan beberapa ungkapan dalam bentuk audio visual,siswa mengenal ungkapan- ungkapan menunjukan perhatian
4.      Diberikan beberapa ungkapan siswa melafalkan ungkapan- ungkapan menunjukan perhatian
5.      Diberi beberapa ungkapan siswa membandingkan penggunaan ungkapan- ungkapan menunjukan perhatian dalam komunikasi
6.      Diberi beberapa ungkapan menunjukan perhatian, siswa mempraktekan ungkapan- ungkapan menunjukan perhatian

E.      Materi Pembelajaran
Teks  lisan dan tulis untuk menunjukkan perhatian (care)
Fungsi sosial
·         Menjaga hubungan interpersonal dengan guru, teman dan orang lain.


Ungkapan
·         Ungkapan untuk memberi perhatian dan cara meresponnya: You look pale. Are you OK? Not, really. I’ve got a headache.
Unsur kebahasaan:
1.      Ucapan, tekanan kata, intonasi, pelafalan

F.       Metode Pembelajaran
·         Metode  : scientific
·         Model    : Discovery Learning
·         Teknik   : Role play

G.     Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media       : Audio
Alat          : Laptop, loudspeaker, papan tulis, LCD
Sumber pembelajaran: kurikulum 2013, Audio, suara guru, buku bahasa Inggris kelas X

H.      Kegiatan Pembelajaran
v  Kegiatan awal
1.      Salam dan tegur sapa
2.      Check kehadiran siswa
3.      Memotivasi siswa terhadap materi yang akan dibahas
4.      Menyampaikan tujuan materi yang akan dibahas
v  Kegiatan Inti
Mengamati
·     Siswa diperlihatkan sebuah dialog.
·        Siswa mengamati beberapa hal dari dialog berdasarkan pertanyaan yang dipersiapkan guru.
·        Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mengidentifikasi ciri-ciri interaksi menunjukkan perhatian. (fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan).
Mempertanyakan (questioning)
·        Dengan bimbingan dan arahan guru, siswa mempertanyakan antara lain perbedaan antara berbagai ungkapan menunjukan perhatian dalam bahasa Inggris, perbedaan ungkapan dengan yang ada dalam bahasa Indonesia, kemungkinan menggunakan ungkapan lain, hal-hal lain yang ingin siswa ketahui dari materi showing care.
Mengeksplorasi
·         Siswa diperlihatkan sebuat audiovisual tentang showing care
·         Siswa menirukan cara pengucapannya dengan benar.
·         Secara berkelompok siswa membuat dialog singkat berdasarkan situasi yang diberikan
·         Secara berkelompok siswa menyusun sebuah melengkapi sebuah dialog yang diberikan
Mengasosiasi
·      Siswa membandingkan ungkapan menunjukan perhatian yang telah dipelajari dengan yang ada di berbagai sumber lain.
·      Siswa membandingkan antara ungkapan dalam bahasa Inggris dan dalam bahasa siswa.
Mengkomunikasikan
·        Siswa menunjukan perhatian dengan bahasa Inggris, di dalam dan di luar kelas.
·        Siswa melaporkan hasil diskusi berupa ungkapan untuk menunjukan perhatian dalam dialog
H.    Penilaian
Kriteria Penilaian:
·     Pencapaian fungsi sosial
·     Kelengkapan dan keruntutan struktur teks menunjukkan perhatian
·     Ketepatan unsur kebahasaan: tata bahasa, kosa kata, ucapan, tekanan kata, intonasi, ejaan, dan tulisan tangan
·     Kesesuaian format penulisan/ penyampaian

Cara Penilaian:
 PENILAIAN
                  Informal test   :      Ketika tanya jawab
                  Formal Test    :      Ketika siswa perpasangan mendemonstrasikan dialog di depan
                                                 Kelas (Penilaian Speaking )
                  Aspek yang dinilai  :  pronunciation , fluency, accuracy, dan content



RUBRIK PENILAIAN “SPEAKING”
Kelas            : _____
Tema           : ___________

No

Nama

Aspek Penilaian
Jml
Skor
Grammar dan Vocabulary
Managemen Wacana

Ucapan dan Intonasi

 

 


















































4 = amat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
0 = amat kurang

Unjuk kerja
·     Bermain peran (role play) dalam bentuk interaksi yang berisi pernyataan dan pertanyaan untuk menunjukkan perhatian
·     Ketepatan dan kesesuaian menggunakan struktur dan unsur kebahasaan dalam  menyampaikan ungkapan untuk menunjukkan perhatian

Pengamatan (observations): 
Bukan penilaian formal seperti tes, tetapi untuk tujuan memberi balikan. Sasaran penilaian:
·      Upaya menggunakan bahasa Inggris untuk menunjukkan perhatian (care) ketika muncul  kesempatan.
·      Kesungguhan siswa dalam proses pembelajaran di setiap tahapan.
·      Kesantunan dan kepedulian dalam melaksanakan Komunikasi

Pedoman Observasi Sikap Santun
·         Petunjuk :
·         Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kesantunan. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap santun yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
·         4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
·         3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
·               kadang-kadang tidak melakukan
·         2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
·               sering tidak melakukan
·         1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
·         Nama Peserta Didik               : ………………….
·         Kelas                                       : ………………….
·         Tanggal Pengamatan              : …………………..
·         Materi Pokok                          : …………………..


No
Aspek Pengamatan
Skor
1
2
3
4
1
Melakukan tegur sapa dengan santun




2
Mengucapkan terima kasih setelah menerima kepedulian orang lain




3
Menggunakan bahasa santun saat menyampaikan pendapat




4
Menggunakan bahasa santun saat mengkritik pendapat teman




5
Bersikap 3S (salam, senyum, sapa) saat bertemu orang lain




Jumlah Skor





Petunjuk Penilaian Writing:
Format Penilaian  :


No


Nama
Rentang Skor

Structure of  Text

Text Managements
Accuracy
Coherences (Relationship of ideas )
Jumlah
Nilai
0 - 4
0 - 4
0 - 4
0 – 4











   Nilai  = Jml. Skor   X  100
                             16

Pensekoran untuk test

Jawaban nilai benar: 1
Jawaban nilai salah: 0
Nilai: Skor yang diperoleh X 100
         Skor maksimal 
                                                                                                           Ponorogo, 26 Juni 2014

Guru Bahasa Inggris
SMA Negeri 1 Badegan


Rustiani Widiasih, M.Pd







Ilmu Bola



Ilmu Bola

Oleh: Rustiani Widiasih

        Tentunya banyak yang sudah mengetahui ilmu padi, makin  tua makin berisi dan makin menunduk. Maksudnya adalah semakin banyak kelebihan yang dimiliki seseorang, dia akan semakin rendah hati kepada sesama manusia dan tawadhu’ terhadap Allah SWT.
        Lalu bagaimana dengan ilmu bola? Bola yang digunakan dalam permainan sepak bola tentunya adalah bola yang bagus tidak kempes, dan  layak dipakai. 

        Bola yang jelek, tidak akan  di pakai karena tidak layak untuk digunakan dan tidak ada daya tariknya lagi. Anak-anak juga tidak mau main sepak bola dengan bola yang jelek dan kempes.

 Bola  yang bagus dan digunakan untuk permainan sepak bola itu lalu ditendang kesana kemari agar bisa dimasukkan ke gawang. Kalau bola berhasil dimasukkan ke gawang berarti bisa mencetak goal.  Goal disambut gembira dan sorak sorai penuh kegembiraan. Itulah  ilmu bola.
        Kalau bola diibaratkan dengan orang, orang yang  tidak memiliki keunggulan atau kebaikan, pastilah tidak akan digunakan oleh orang lain. Orang semacan ini tidak diperhitungkan dalam masyrakat. Sebaliknya, orang yang baik, mempunyai keunggulan, berkualitas tinggi, pasti akan diperhitungkan dalam masyarakat. Orang semacam ini biasanya menjadi daya tarik bagi orang lain untuk dilihat, dikritik, dan juga di “tendang” sana sini.
        Jika pembaca termasuk orang yang menjadi pusat perhatian seperti di atas, maka tidak usah terlalu pusing memikirkan omongan orang. Yang penting Anda berjalan pada jalur yang benar. Kelak jika Anda berhasil pun mereka tidak akan pernah  berhenti “menendang” Anda.
        Banyak sekali kisah tentang kedasyatan omongan miring orang. Dalam satu sisi, bisa menjadi pemompa, di sisi yang lain jusru menjadi pengembos saja. Itu semua tergantung bagaimana kita yang menganggap omongan miring orang. Jika kita menggunakan sebagai obat akan menyehatakan, jika kita anggap sebagai cambuk akan semakin memacu kita. Jika kita anggap sebagai racun, akan membunuh kita.
        Jadi,  jika Anda mempunyai misi yang jelas dalam hidup Anda, teruslah berjalan menuju tujuan hidup Anda.  Di sepanjang perjalanan itu  anda akan mendengan omongan orang. Ambil positifnya saja. Ingat, Anda adalah “bola yang bagus”. Anda akan ditendang di sana sini. Kelas jika anda bisa mencetak goal, Anda akan merasakan kesenangan dan kepuasan yang tiada taranya. Rasanya indah dan manis sekali jika anda bisa melewati satu goal dalam hidup Anda. Buktikan!

Pelatih Drum Band



Belajar Dari Pelatih Drum Band

Oleh: Rustiani Widiasih



     Suatu hari, saya mendapati pemandangan yang bagiku luar biasa. Kala itu anakku masih duduk di bangku taman kanak-kanak.  Pada hari itu, guru mengatakan kalau sepulang sekolah anak-anak akan berlatih  drum band.  Sepulang sekolah, anak-anak pun dengan penuh semangat menanti pelatih drum band. Namun, hingga pukul sebelas siang sang pelatih itu tidak kunjung datang.  Para orang tua wali murid banyak yang mengeluk, tidak sabar menanti kedatangan guru drum band tersebut. Keadaan seperti itu berbeda sekali dengan keadan para siswa yang sangat antusias menanti kedatangan guru drum band.
          Hari semakin panas. Setelah pukul sebelas lebih, sang pelatih datang. Anak-anak berlarian menjemput pelatih tersebut. Mereka berebut untuk berjabat tangan dengan pelatih.  Sampai-sampai sang pelatih kewalahan melayani anak-anak. Jika anak belum berjabat tangan dengan pelatih itu, mereka masih sabar menanti tangannya dijabat oleh sang pelatih.
          Melihat pemandangan itu, aku sungguh tertegun dan juga iri. Aku bertanya-tanya, mengapa anak-anak sebegitu  senangnya terhadap pak pelatih drum band itu?  Selama saya menjadi seorang guru, belum pernah siswa-siswa saya berebut untuk berjabat tangan denganku sebegitu antusianya.
          Untuk menjawab rasa penasaran saya, saya terus mengikuti cara pak pelatih drum band mengajar anak-anak.  Aku melihat anak-anak  kecil itu sebegitu mudahnya diatur oleh pak pelatih. Tanpa banyak komentar, anak-anak mengambil peralatannya masing-masing lalu berbaris sesuai dengan urutannya.  Setelah anak-anak siap, pak pelatih memimpin untuk melakukan doa bersama sebalum latihan. Terik dan panas tidak dihiraukan oleh anak-anak.  Tidak lama kemudian, aku mendengar suara drum band yang sungguh berirama dan harmonis. Anak-anak sekecil itu bisa menghasilkan suara yang layak didengar. Aku semakin takjub dibuatnya. Anak-anak hafal solmisasinya di luar kepala.
          Apa yang aku lihat saat ini adalah hasil kreativitas seorang pelatih. Bagaimana dia bisa mengkondisikan anak sebanyak dan sekecil itu sehingga bisa mengasilkan nada irama yang sebagaimana lagu seharusnya. Pastinya tidak mudah untuk bisa  berhasil melatih anak-anak seperti itu.
          Ada beberapa hal yang bisa saya pelajari dari pak pelatih drum band. Pertama,  guru harus menjadi orang yang menyenangkan bagi siswa. Guru adalah sahabat siswa. Ya, pelatih itu salayaknya sahabat siswa saja. Dia suka toast dengan siswanya jika siswanya melakukan dengan benar. Dengan demikian siswa akan merasa dirinya dihargai dan penting.
          Kedua, guru harus selalu memotivasi siswa. Pelatih itu, suka berkata, “pintar, yes” sehingga anak akan termotivasi untuk bisa. Ketiga, pelatih itu sesekali melucu. Ini sangat disulai siswa, siswa tidak takut dengan pelatih karenanya. Siswa merasa enjoy dengan segala ucapan pelatih. Keempat, jika ada siswa yang salah, pelatih  membenarkan dengan joke.
          Itu yang bisa saya amati hari itu. Pastilah masih banyak yang saya tidk tahu karena tidak setiap latihan saya bisa menunggui. Namun, saya belajar banyak dari pengalaman ini. Semoga kelak saya bisa menjadi guru yang dirindukan siswaku.
****