CATATAN KECIL
WORKSHOP PENINGKATAN MUTU GURU SSN
Oleh:
Rustiani Widiasih
Dari
Kiri: Bapak Hadi Wiyono, Bapak Suhanto, Ibu Rustiani Widiasih
Banyak sekali keluhan yang disampaikan peserta mengenai
implementasi Kurikulum 2013. Permasalahan yang dihadapi para guru tampak sangat komplek. Mulai dari
pembuatan RPP, materi ajar, pengurangan
jumlah jam mengajar, sistem penilaian, dan masih banyak lagi. Banyak guru
merasa bingung dan merasa seakan dipaksakan untuk melaksanakan apa yang
sebenarnya belum begitu dipahai.
Di akhir pertemuan workshop peningkatan mutu guru di Kota Batu
selama tiga hari, mulai hari Jum’at tanggal 26 Juni sampai hari Minggu tanggal
28 Juli 2013, seorang pembicara (bapak Hadi Wiyono) memberikan pencerahan untuk bekal dibawa
pulang peserta sebagai berikut:
1. Guru
tidak boleh meninggalkan tujuan pendidikan nasional. Bagaimanapun tujuan guru
mengajar harus disesuaikan dengan tujuan pendidikan nasional. Guru adalah
sebagai pelaksanan tujuan pendidikan nasional.
2. Semua
polemik yang ada tidak mudah untuk diterima namun bagaimana seorang guru bisa
menerima dan mencari solusi yang benar atas segala kemampuan, strategi dan ide yang
dimiliki. Itulah yang terbaik.
3. Pendidikan
di Indonesia tidak bisa ditunda lagi, harus bisa menghasilkan generasi yang
memiliki kompetensi spiritual, sosial, kognitif dan keterampilan. Gurulah yang
diharapkan oleh pemerintah untuk bisa menciptakan generasi emas.
4. Guru
hendaknya memiliki idealisme sebagai seorang pendidik sejati. Tanpa melihat
kebijakan politis apapun, hati nurani sebagai seorang pendidik harus tertanam
padi diri guru. Mengajar bukan semata tugas tetapi merupakan investasi di
akherat. Kesabaran, keilhlasan seorang guru serta kreativitas untuk mengatasi
setiap permasalahan dalam mendidik pastilah akan membuahkan hasil. Untuk itu,
guru harus siap menyongsong dan
mempersiapkan :Generasi Indonesia Emas”.
5. Siswa
terbaik, pasti dihasilkan oleh seorang guru yang baik pula. Siswa yang baik
pasti diolah dengan baik oleg guru yang baik. Siswa akan menjadikan guru
sebagai tauladan yang baik. Untuk itu,
benarkanlan dan perbaikilah pengetahuan konsep keilmuan guru, dan empat
kompetensi guru.
6. Berprinsiplah
bahwa “lebih baik mengolah sampah menjadi emas daripada mengolah emas menjadi
sampah.” Maka, didiklah putra bangsa dengan segala kondisi dengan kesungguhan
hati, keikhlasan, dan pengabdian untuk bekal di akherat.
7. Agar guru
luas wawasannya, jadikanlah membaca sebagai budaya. Bagaimana guru bisa tahu
banyak hal jika tidak pernah membaca? Manfaatkanlah sumber belajar berupa
internet, dan media lain. Gugah minat baca siswa. Sudah terbukti nyata bahwa siswa yang pandai
pasti banyak membaca.
8. Berikanlah
ilmu yang telah dimiliki dengan rekan guru lain. Bertukarpikiranlah. Bahas
permasalahan bersama-sama. Hasil pemikiran banyak orang pasti lebih baik
daripada hasil pemikiran sendiri. Ambil sisi positif dari setiap hal.
9. Kurikulum
2013 baru disosialisasikan dalam empat minggu ini. Jangan buru-buru menilai,
lihat dulu, pelajari, dan coba terapkan dulu.
10. Untuk
berbagai masalah yang dihadapi guru, pemerintah tidak diam saja. Pasti ada
solusi dalam setiap masalah. Pasti akan ada kebijakan yang diambil pemerintah
untuk mengatasi setiap solusi. Dengan pikiran yang jernih, mari kita dukunng
upaya pemerintah untuk membentuk generasi Indonesia emas yang taat, bermoral,
berilmu dan terampil.
11. Siapa
yang mau ikut, ayo ikut. Yang tidak ikut kita tinggal.
Demikian kurang lebih pesan terakhir di acara penutupan
Workshop Peningkatan Mutu Guru di Hotel Wijaya Kota Batu. Semoga bermanfaat
untuk kita semua. Amin.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar