Tentang saya

Rustiani Widiasih

         Nama saya Rustiani Widiasih. Lahir di Pacitan pada tanggal 2 Nopember 1977.  Saya berasal dari sebuah desa di Kabupaten Pacitan tepatnya desa Bandar. Bagiku, desa kelahiran saya adalah tempat yang selalu saya rindukan dan juga tempat yang membuat saya bersedih karena selalu mengingatkan pada bapakku yang telah tiada. 
       Saya dibesarkan oleh orang tua yang sangat luar biasa. Bapak saya adalah seorang guru sejati. Mengapa saya bilang begitu? Karena bapak saya menjadi seorang guru dimanapun beliau berada.Di kantor, di sekolah, di masyarakat, di masjid, di keluarga besarnya dan dimanapun berada, beliau sangat diperlukan orang banyak karena pemikirannya yang cerdas, dewasa dan solusif. Aku bangga kepada bapakku. Bapak sangat mencintai profesinya dan juga dunia pendidikan. Bahkan, bapak meninggal pada saat menjalankan profesinya.
      Ibuku bagi prang lain adalah orang biasa saja. Dia hanya seorang ibu rumah tangga dengan pendidikan yang rendah karena SD saja tidak lulus. Namun bagiku, ibu adalah segalanya. Ibu mempunyai rasa asih atau penyayang kepada siapa saja terutama orang yang kekurangan. Ibu mempunyai banyak teman orang yang kekurangan. Orang-orang itu sungguh setia kepada ibu. Mereka dengan ringan tangan membantu ibu bekerja di ladang karena ibu sangat pengertian kepada mereka. Jika mereka pulang dari bekerja dirumah ibu, ibu selalu membawakan barang-barang apa saja yang mereka perlukan mulai dari kopi, beras, ataupun bumbu dapur.
  Semoga aku mewarisi kebaikan  kedua orang tuaku. Ibu mengajari aku akan arti kasih sayang. Ibu menginginkan aku menyadi prang yang penyayang kepada siapa saja. Dan karena itu ibu memberi nama WIDIASIH. Tentang namaku itu, ibu beeharap agar aku memiliki rasa kasih sayang kepada sesama. Dan begitulah kiranya. Aku sangat dekat dengan orang-orang yang berkekurangan. aku juga hobi berbagi dengan orang fakir. Aku sama sekali tidak butuh yanga namanya pujian atau pamrih. Aku mempunyai kepuasan betin tersendiri jika aku bisa berbagi dengan orang  fakir. Aku bercita-cita untuk bisa memberikan pekejaan kepada orang-orang itu. Jika lebaran tiba, aku rela tidak membeli pakaian dan segala kebutuhan dalam rangka menunjang penampilan demi bisa berbagi dengan mereka. Bahkan aku rela berhutang untuk berbagi. Kadang aku berdoa agar Allah menjadikan saya lantaran untuk memberikan RezekiNya kepada orang fakir.


         

       Itulah saya. Hobi saya adalah membaca, menulis dan mengajar. Saya menyukai ketiga hal tersebut. Saya berprofesi sebagai seorang guru.  Menjadi guru bukanlah suatu kebetulan. Menurut saya, itu adalah pilihan profesi dari Allah. Saya  menikah dengan Anton Kristianotoni dan dikaruniai 2 anak (Fahri Ahmad Fadhillah dan Azka Farhanta).
      Dua buah hati saya sangat istimewa. Saya mendidik anak saya agar menjadi anak yang berjiwa wirausaha, mandiri, dan sederhana.  Saya sekata dengan suami untuk mendidik anak-anak dengan memberikan bekali agama yang cukup sejak anak-anak. Maka, anak-anak saya saya sekolahkan di sekolah berbasis agama. Pendidikan beragama dan ketaan beribadah adalah suatu hal yang sangat penting bagi kami untuk anak-anak. Kami mengakuai bahwa ilmu keagamaan kami sangat sedikit  dan kami meminta bantuan pendidikan di sekolah untuk menanamkan pendidikan agama.
      Kami juga ingin menanamkan jiwa kewirausahaan kepada anak-anak. Mengapa? Jika mereka memiliki jiwa wirausaha, mereka dapat mempertahankan hidup dalam kondisi apapun. Sejak anak-anak, aku telah memperkenalkan pekerjaan berbasis wirausaha kepada anak-anak. Hasilnya? Alhamdulillah anakku yang besar sudah bisa menghsilkan uang sendiri dari berbagai usaha yaitu mengambar, berjualan dan lainnya.
     Kami juga mendidik anak-anak menjadi orang yang sederhana. Saya menamamkan pada diri anak-anak saya untuk menjadi orang yang kaya raya. Namun mereka harus sederhana. Mengapa harus kaya? Agar bisa berbuat banyak untuk membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan, agar bisa mnyekolahkan anak yang tidak mampu dan lain-lain. Tentang pentingnya kesederhanaan? Banyak sekali. Pada dasarnya Allah juga menyukai kesederhanaan bukan kemewahan. Orang-orang juga lebih senang jika melihat orang lain tampak sederhana daripada mewah. Kemewahan hanya akan membuat orang merasa iri, berburuk sangaka dan juga rendah diri. Aku mempunyai kisah tersendiri akan hal itu. Kelak akan aku tulis secara khusus akan hal itu.

     Aku dan suami sangat kompak dalam mendidik anak. Untuk anak, pemikiran kami hampir sama. Jika ada rezeki, kami mengajar anak-anak untuk  pergi ke tempat pariwisata. Aku memperkenalkan berbagai tempat wisata seperti pantai, telaga, gunung, tempat perbelanjaaan, goa, dan lain-lian. Bagi kami itu adalah hal yang sangat penting. Mengapa? Karena dengan itu kami berusaha untuk membukakan pintu kreativitas mereka.
     Pada awalnya, aku menganggap mengajar adalah hal yang sangat biasa dalam hidupku. Aku sering mengajar hanya sekedar mengajar. Bahkan, aku sering mengajar dan berharap bel segera berbunyi untuk istirahat atau pulang. Lala-lama, aku menikmati mengajar. 




     Aku selalu berkikir untuk menemukan teknik, metode dan terategi mengajar yang menarik bagi siswa saya. Dulu aku menemukan teknik mengajar hanya sekedar untuk keperluan lomba. Kini aku menemukan metode dan teknik pembelajaran untuk tujuan inovasi pembelajaran dan juga untuk meningkatkan kemudahan belajar bagi siswa. Setelah berhasil lalu aku tulis dan aku ikutlan lomba.
     Aku sering ditunji untuk menjadi MC. Sebenarnya aku tidak tahu apakah cukup baik dalam menjadi MC atau tidak. Namun semua tawaran yang diberikan kepadaku selalu aku terima.gi semua tawaran itu ada sarana untuk belajar. Aku yakin semakin sering aku menjadi MC, akan semakin bagus saja. Setiap  kali ditunjuk utuk menjadi MC, aku belajar dan terus belajar.

  Sebagai seorang guru, aku harus berhasil mengantarkan anak-anak meraih prestasi dan tentunya ku sendiri harus berprestasi. Tentang hal itu akan aku tulis pada kisah selanjutnya. Saya akan ceritakan pengalanmu menjadi:


1. Finalis Simposium Inovasi Pembelajaran Nasional Tahun 2004
2. Finalis Simpsium Inovasi pembelajaran Nasional Tahun 2005
3. Finalis Lomba Kreativitas Ilmiah Guru LIPI Tahun 2006
4. 10 Basar Lomba Mengulas karya sastra Depdiknas Tahun 2007
5. Juara 2 Guru berprestasi Tingkat Kabuaten Ponorogo Tahun 2007
6. Finalis Lomba Keberhasilan Guru Nasional Tahun 2008.
7. Finalis Lomba Kreativitas Ilmiah Guru LIPI Tahun 2012
8.Juaran harapan I Lomba Menulis Artikel Pendidikan Kabupatan Ponorogo Tahun 2013
9.10 Besar Lomba Menulis Marikel Pendidikan majalah Dinamika tahun 2013
10. Nominasi Best Practice Guru dalam Pembelajaran tahun 2014
11. Juara 3 Lomba Kreativitas Guru Tingkat Nasional Tahun 2014

   Sedangkan keberhasilanku dalam membimbing siswa adalah sebagai berikut:

  1. Juara 3 Lomba Cerpen IKIP PGRI Madiun
  2. Finalis Lomba Karya Tulis Lingkungan Hidup Tahun 2006 Depdiknas
  3. Finalis Lomba Karya Ilmiah Bidang IPA di Universitas Ahmad Dahlan
  4. Juara 2 Lomba Inovasi Pangan Tingkat SMA Se- Jawa Timur di Universitas Jember
  5. Team Mading Tebaik Pelajar Se- Ponorogo oleh Radio Romansa FM
  6. Juara Harapan 2 Lomba “English General Knowlwdge” di Unmuh Ponorogo.
  7.    Juara 3 Sayembara Cipta Puisi STKIP Ponorogo tahun 2013
  8. Finalis Lomba Karya Tulis Ilmiah Teknik Fisika ITS tahun 2014
  9. Juara harapan 1 Story telling  di STAIN Ponorogo tahun 2014
  10. Juara harapan 1 olimpiade bahasa Inggris  di STAIN Ponorogotahun 2014
  11. Juara Harapan 3 Speed Reading Contest di STKIP Ponorogo tahun 2014
  12. Juara 1 Lomba Menulis Artikel STKIP Ponorogo tahun 2014
  13. Juara 1 Lomba Menulis Cerpen STKIP Ponorogo tahun 2014
  14. Juara 2 Lomba Menulis Cerpen STKIP Ponorogo Tahun 2014


 Begitulah sekilas tentang RUSTIANI WIDIASIH. Belajar, Mengajar dan Berkarya adalah Mottoku. Salam kenal parapembaca!

1 komentar: