Daftar Finalis Lomba Kreatifitas Guru Tahun 2014

      Untuk mengobati rasa penasaran pembaca, saya menuliskan  Daftar Finalis Lomba Kreatifitas Guru Tahun 2014 sebagai berikut:

Jenjang TK
1. Ratna Sari Dewi (Jawa Timur)
2. Agnes Rini Astuti (Bali)
3. Arie (Kaltim)
4. Susi Triliyanti (Jabar)
5. Alifah Indika Mulyanti  Razak (Jabar)
6. Rofiqotul Hasanah (Jateng)

Jenjang SD
1. Suswandi (Jateng)
2. Sri Hidayah (Jateng)
3. Fajar Tri Laksono (Jatim)
4. Terry Restu Adriyani (Jatim)
5. Zakiudin (Sumsel)
6. Bahrie (NTB)
7. Jumadi (DKI Jakarta)
8. Ismijarti Juni Susanti (Papua)

Jenjang SLB
1. Made Wirantini (Bali)
2. Sulastri )Kepulauan Riau)
3. Gunawan wiratno (NTB)
4. Eni Rachmawati (NTB)
5. Kasiyaningsinh (Jabar)
6. Iin Martiningsih (Bengkulu)

Jenjang SMP (Kelompok Sains)
1. Sudarsono (Yogyakarta)
2. Umirindiyah (Jatim)
3. Wulan Fitriyani (Jateng)
4. Arman (Sumbar)
5. Sudarno (Jabar)
6. Muh. Husnul Fikri (NTB)
7. Anwar Mashudi (Jateng)
8. Herwin Hamid (Sulteng)

Jenjang SMP (Kelompok Non Sains)
1. Ai Tin Sumartini (Jabar)
2. Heny Nurul Fuadah (Banten)
3. Yuli Astuti Hasanah (Jatim)
4. Laily Amin Fajariyah (Yogyakarta)
5. Sri Husodo (Jateng)
6. Cokro Wibowo (Riau)
7. Rubiati (Jambi)
8. Fina Mulianasiti (Jatim)

Jenjang SMA/SMK (Kelompok Sains)
1. Ati Lasmanawati (Bangka Belitung)
2. Hasan Basri (Aceh)
3. Henky Kurnia Dhani (Jatim)
4. Drs. Joko Subagyo (Jateng)
5. Nurmaulita (Sumsel)
6. Muhammad (Banten)
7. Ahmad Fais (Jatim)
8. Heribertus Asyh (Kalbar)
9. R Tri Endah W (Lampung)
10.Ansar (Sulsel)

Jenjang SMA/SMK (kelompok Non Sains)
1. Taruna Perkasa Putra (Jatim)
2. Hj. Lutfiana (Kalsel)
3. Triawati  Agusnila (Jateng)
4. A. R. Subandi  Latif (Sulsel)
5. Nurhadi (Papua)
6. Rofi'un (Jateng)
7. EviSulistyaningsih (Kaltim)
8. Sopyan (Jambi)
9 Rustiani Widiasih (SMA Negeri 1 Badegan Kabupaten Ponorogo Jawa Timur)
 10.Nurhidayati (Jabar)

Semoga membantu teman-teman yang ingin mengetahui daftar finalis LKG tahun ini.

Bertemu Guru Hebat Nasional Pada Best Practice Guru Dalam Pembelajaran

       Senangnya saya mendapat kesempatan yang sangat baik ini. Ini adalah pertama kalinya saya mengikuti kegiatan ini. Awalnya saya melihat di web. Lalu saya baca ada kegiatan best practice guru dan kepala sekolah. Seperti ini isi informasi itu:

     Guna meningkatkan motivasi guru dalam menulis dan menyebarluaskan pengalaman terbaiknya, Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependididan Pendidikan Menengah mangadakan lomba penulisan “Best Practice Guru.” Tulisan pengalaman terbaik (Best Practice) guru adalah tulisan yang dibuat guru yang berisi laporan uraian pengalaman nyata guru dalam memecahkan berbagai masalah pelaksanaan pembelajaran dan/atau masalah pengelolaan yang ada di kelas (bagi guru) atau di satuan pendidikan (bagi kepala sekolah). Tulisan merupakan pengalaman nyata guru, bukan pengalaman orang lain, saduran, terjemahan atau plagiasi.

Prosedur Penulisan Best Practice
1. Peserta kegiatan ini adalah guru/kepala sekolah pendidikan menengah.
2. Penulisan laporan Best Practice dilakukan perseorangan.
3. Kelengkapan yang harus dikirim kepada panitia:
- Laporan tertulis sebanyak 2 (dua) eksemplar.
- Naskah sajian (print-out) presentasi yang berupa tayangan PowerPoint, dengan jumlah slide sekitar 10-20 buah.
- CD yang berisi laporan lengkap dalam format MS. Word dan juga berisi naskah presentasi dalam bentuk PowerPoint.
 
Aturan dan Kerangka Penulisan
1. Pengalaman terbaik (Best Practice) guru diketik dengan menggunakan huruf ARIAL font 12, spasi 1,5, menggunakan kertas ukuran A4 70 gr, tidak bolak-balik.
2. Jarak pengetikan bagian atas 3,0 cm dan bawah 2,5 cm, bagian tepi kiri 3,0 cm dan kanan 2,5 cm. Setiap halaman diberi nomor halaman.
3. Naskah dijilid rapi dengan menggunakan sampul soft cover berwarna MERAH dan format sesuai dengan yang tersaji dalam lampiran. Semua lampiran, harus dijilid menjadi satu kesatuan dengan laporannya (tidak disajikan secara terpisah).
4.Kerangka isi penulisan diatur sebagai berikut.
Bagian Awal terdiri atas: (a) halaman judul; (b) lembaran pengesahan; (c) kata pengantar; (d) daftar isi, (e) abstrak atau ringkasan; serta (f). daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran (bila ada). Lembar persetujuan ditandatangani Koordinator Pengawas bila yang menyusun adalah pengawas dan ditandatangani Pejabat Dinas Pendidikan bila yang menyusun adalah koordinator pengawas. Bagian Isi terdiri atas beberapa bab. (a) Bab Pendahuluan menjelaskan latar belakang, permasalahan, tujuan, dan manfaat. (b) Bab Kajian tentang Pembahasan dan Pemecahan Masalah yang menguraikan langkah-langkah atau cara-cara dalam memecahkan masalah yang dituangkan secara rinci. Hal yang sangat perlu dituliskan adalah bagaimana tindakan, cara, langkah yang dilakukan oleh pengawas sekolah sehingga kegiatan tersebut dinyatakan sebagai pengalaman terbaiknya dalam memecahkan masalah dan juga dihubungkan dengan teori akademik yang menunjang. Semua uraian tentang pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan harus didukung (dilampirkan) dengan data yang benar. Hal yang sangat perlu disajikan pada bab ini adalah keaslian dan kejelasan ide/gagasan terkait dengan upaya pemecahan masalah. Uraian ini merupakan inti tulisan Best Practice. (c) Bab Simpulan dan Saran berisi uraian tentang hal-hal yang dapat dipetik sarinya dari pengalaman berharga tersebut. Simpulan diikuti dengan saran atau rekomendasi terhadap pihak terkait dengan pemecahan masalah tersebut. Bagian Penunjang berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang menunjang tulisan tersebut. Sajian lampiran dimaksudkan sebagai bukti penunjang kegiatan yang ditulis itu benar-benar merupakan hal nyata yang telah dilakukan.

Pengiriman Laporan Best Practice
Berkas laporan dikirim ke alamat panitia dan selambat-lambatnya tanggal 31 Agustus 2012 Pukul 13.00 WIB berkas sudah diterima panita.
Penilaian
Penilaian dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan penilaian administratif dan substansi tulisan. Peserta yang lolos tahap seleksi ini diundang melakukan presentasi. Tahap kedua dilakukan penilaian berdasarkan substansi isi dan hasil presentasi dengan kriteria (a) kesesuaian presentasi dengan isi tulisan, (b) kejelasan dan logika dalam penyajian, dan (c) unjuk kerja selama menyajikan presentasi.
Penghargaan
Penulis dan penyaji Pengalaman Terbaik (Best Practice) akan memperoleh hadiah yang berupa sertifikat tingkat nasional dan penghargaan lainnya.

PANITIA PENULISAN BEST PRACTICE
Subdit Program dan Evaluasi
Direktorat Pembinaan PTK Dikmen
Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Kemdikbud Gedung D Lantai 12
Jalan Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan, Jakarta 10270
Telp/Fax: 021-57974108
Email: programptkdikmen@yahoo.co.id

Saya lalu menulis makalahnya. Kebetulan sekali saya sedang menerapkan upaya meningkatkan kosakata siswa saya yang rendah dengan BTK.  Alhamdulillah naskah saya masuk nominasi.
    Pada kegiatan itu saya bertemu dengan guru berprestasi, kepapa sekolah berprestasi dan juga pengawas berprestasi. Mereka memang orang yang hebat luar biasa.
     Ini foto saya ketika sedang presentasi 
 
Diambil sepuluh  penyaji terbaik pada kegiatan itu. Saya tidak masuk sepuluh besar namun saya sudah cukup senang mendapat kesempatan ini. Semoga tahun depan bisa ikut dan lebih baik lagi.
     

Pengumuman Finalis Lomba Kreatifitas Guru Tahun 2014

      Mungkin pembaca ada yang ikut mengirimkan naskah lomba kreativitas Guru tahun 2014? Saya adalah salah satunya. Saya berharap-harap cemas menantikan Pengumuman Finalis Lomba Kreatifitas Guru tahun 2014.
     Pada hari ini saya mendapati ada pesan missed call di HP ku. Nomor awalnya adalah 021. Tiba-tiba saja jantungku berdetak kencang. Bukankan 021 adalah kode Jakarta? Dalam hatiku aku menebak, mungkinkan naskahku Lomba Kreativitas Guru masuk nominasi? Tapi, apa mungkin? Bukankah seleksi naskahnya begitu ketat? Aku penasaran dan ingin call di nomor itu. Namun tiba-tiba Hp ku berdering lagi. OMG Hello... yang meneleponku adalah dari Pusbangprodik. Ya, naskahku masuk nominasi. Alhamdulillah. InsyaAllah kegiatan akan dilaksanakan di hotel Park pada tanggal 24 sampai 28 Nopember. Pada tanggal 25 Nopember memperingati hari guru  bersama presiden.
      Saya diminta untuk mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Surat tugas dari dinas pendidikan setempat
2. SPPD yang ditandatangani Kepala dinas Pendidikan
3. Naskah lomba dalam bentuk file beserta presentasi
4. Rekaman audio visual/video
5. Alat peraga
6. Laptop
7. Surat Keterangan Sehat dari dokter
8. Pakaian blazer, batik PGRI
9. Tiket pesawat kelas ekonomi

Mungkin ada pembaca sekalian yang juga terpanggil. InsyaAllah bertemu di Jakarta ya? Salam.

BTK dan EPP


 Oleh: Rustiani Widiasih

Menjadi guru bahasa Inggris di sekolah pinggiran adalah tantangan bagi saya. Sejak SMP, Sebagian besar murid saya menganggap bahasa Inggris adalah pelajaran  sulit sehingga mereka tidak memiliki rasa suka terhadap bahasa Inggris. Menurut siswa, alasan paling mendasar yang membuat bahasa Inggris itu sulit adalah ketidakpahaman mereka terhadap teks atau ucapan bahasa Inggris. Itu semua disebabkan minimnya simpanan kosakata pada memori mereka. Memang, kosakata memegang peranan penting dalam penguasaan Bahasa Inggris karena pada dasarnya ucapan, kalimat dan teks adalah kumpulan dari kosakata.

Jarangnya menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari juga menjadikan  siswa minim kosakata.  Bahasa sehari-hari yang digunakan siswa adalah bahasa daerah (Jawa) sedangkan bahasa kedua adalah bahasa Indonesia. Bahasa Inggris bagi siswa saya adalah benar-benar bahasa asing (foreign language).  Ini sangat jauh berbeda dengan negara yang menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua (second language) misalnya Malaysia dimana bahasa Inggris digunakan berdampingan dengan bahasa Melayu.  Sedangkan kebanyakan siswa di Indonesia, Bahasa daerah digunakan berdampingan dengan bahasa Indonesia.

Selain itu,  siswa hanya belajar bahasa Inggris di sekolah saja. Apalagi, saat ini jam untuk pelajaran bahasa Inggris berkurang dari empat jam perminggu menjadi dua jam saja per minggu. Para siswa di sekolah saya juga jarang ada yang ikut les bahasa Inggris. Maka dari itu,  harapan untuk berbahasa Inggris  hanyalah di sekolah.

Adanya pendapat siswa bahwa bahasa bahasa Inggris adalah pelajaran yang sulit, membuat kebanyakan siswa tidak menyukai Bahasa Inggris. Akibatnya, minat mereka terhadap bahasa Inggris rendah. Jika rasa senang terhadap bahasa Inggris saja tidak mempunyai, apalagi kemauan untuk belajar. Padahal,  Menurut Yusmansyah (2008: 44)  tanpa rasa senang akan sulit bertahan dalam belajar terutama jika menghadapi bagian-bagian yang sulit dicerna. Dua hal yaitu merasa sulit dan merasa tidak suka seakan menjadi alasan terpenting bagi siswa saya dalam mempelajari bahasa Inggris. Jika sudah demikan, pastilah kemampuan berbahasa Inggris siswa juga rendah.

Itulah yang menjadikan penulis tertantang untuk  menemukan cara  dan terus memotivasi agar para siswa berubah  dari merasa sulit menjadi merasa mudah dan dari tidak suka menjadi suka terhadap bahasa Inggris sehingga kemampuan berbahasa Inggris siswa meningkat.  Hal itu sesuai dengan pendapat Rais (2009:69) bahwa kunci sukses pekerjaan  guru adalah kemampuan dalam memotivasi siswa untuk terus meningkatkan prestasinya. Tanpa motivasi, semudah apapun pelajaran yang dihadapi, siswa tidak akan pernah mau untuk mempelajarinya. Guru harus membuat siswa senang terhadap pelajaran tersebut.  

     Karena itu, penulis  harus mampu membuat siswa merasa senang terhadap bahasa Inggris dan juga memiliki motivasi instrinsik untuk belajar bahasa Inggris. Penulis yakin bahwa tanpa kedua hal diatas maka tujuan pembalajaran tidak akan tercapai.

Untuk dapat membuat siswa senang terhadap materi yang diajarkan, saya berupaya membuat siswa senang kepada gurunya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat  Hakim, yang mengatakan bahwa ketidaksenangan terhadap guru atau dosen akan menyebabkan siswa/mahasiswa tidak menyukai pula pelajaran yang diajarkan (2005: 59).

Selain itu siswa juga harus dimotivasi untuk memiliki motivasi instrinsik. Motivasi ini akan memberikan dampak yang besar terhadap hasil belajar. Menurut pendapat Hakim (2005: 29-30),  Bila seseorang  siswa/mahasiswa melakukan aktivitas belajar karena dodorong oleh motif intrinsik, siswa atau mahasiswa tersebut akan dapat belajar dengan inisiatif sendiri tanpa harus didorong oleh orang lain seperti orang tua, guru atau dosen. Dengan kata lain, motivasi instrinsik itu akan memungkinkan seorang siswa/mahasiswa bersikap mandiri  dalam melaksanakann aktivitas belajar.

Dengan pijakan pendapat tersebut,  saya menciptakan BTK (Bank Tabungan Kosakata) dan EPP (English Plus Point).  Bank kebanyakan adalah tempat untuk menabung uang. Namun, Bank Tabungan Kosakata  ala penulis adalah tempat  menabung kosakata. Dengan adanya Bank Tabungan Kosakata, siswa akan terus berupaya untuk menambah perbendaharaan kosakatanya. Disini siswa tidak hanya menabung kata-kata saja, melainkan phrasa dan kalimat baru.

            Sedangkan EPP (English Plus Point) adalah penilaian atau pemberian point terhadap  kegiatan apa saja yang bisa mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris siswa. Ini adalah wujud penghargaan kepada siswa yang telah melakukan suatu persiapan dan latihan.  Dalam hal ini, siswa akan merasa apa yang dilakukannya sangat berharga.